Menhan Pakistan Bantah Pertemuan Badan Nuklir Usai Serangan ke India

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Sabtu, 10 Mei 2025 15:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan Otoritas Komando Nasional belum mengadakan pertemuan apa pun terkait nuklir setelah operasi militer terhadap India pada Sabtu (10/5).

Otoritas Komando Nasional merupakan badan militer dan sipil tertinggi yang mengawasi persenjataan nuklir Pakistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada pertemuan seperti itu yang dijadwalkan," kata Khawaja Asif kepada ARY TV seperti diberitakan Al Jazeera.

"Hal yang Anda bicarakan [opsi nuklir] memang ada, tetapi jangan kita bicarakan itu - kita harus menganggapnya sebagai kemungkinan yang sangat jauh, kita bahkan tidak boleh membahasnya dalam konteks langsung," tutur Asif.

"Sebelum kita sampai pada titik itu, saya pikir suhu akan turun."

Hal itu disampaikan setelah Militer Pakistan sempat mengatakan Perdana Menteri Shehbaz Sharif telah meminta otoritas nuklir negara tersebut untuk bertemu. Menteri Informasi tidak berkomentar terkait hal tersebut.

Al Jazeera sebelumnya melaporkan militer Pakistan menyatakan Sharif meminta pertemuan tersebut untuk membahas keamanan nasional, termasuk penggunaan senjata nuklir Pakistan, untuk melawan India.

India pada Sabtu (10/5) meluncurkan sejumlah rudal ke tiga pangkalan udara Pakistan, yakni pangkalan udara Nur Khan di Rawalpindi, pangkalan udara Rafiqui di Shorkot, dan pangkalan udara Murid di Kota Chakwal, yang berjarak sekitar 120 kilometer dari ibu kota Islamabad.

Pangkalan udara Nur Khan sering digunakan para pemimpin Pakistan dan pejabat asing untuk bepergian dari dan ke Pakistan. Tak lama setelah serangan rudal ini, Pakistan langsung menutup wilayah udaranya.

Pakistan tak tinggal diam. Mereka meluncurkan Operasi Bunyanun Marsoos, yang diklaim berhasil menggempur pangkalan udara Udhampur dan landasan pacu militer Pathankot.

"Beberapa jam yang lalu, India telah menyerang pangkalan angkatan udara kami. Kami sebelumnya telah melakukan segala cara dalam mode defensif dan kami terpaksa membalas," kata Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar, seperti dikutip The Guardian.

"Kami akan mempertimbangkan untuk berhenti jika India berhenti saat ini," tuturnya dalam wawancara bersama televisi lokal Pakistan.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio turut diberitakan menelepon Kepala Angkatan Darat Pakistan Jenderal Asim Munir dan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.

Ia mendesak kedua belah pihak untuk melakukan de-eskalasi dan "membangun kembali komunikasi langsung untuk menghindari salah perhitungan."

(chri)

Read Entire Article
Korea International