Mendag Bantah Kabar Kesepakatan Dagang RI-AS Terancam Gagal

1 hour ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan informasi kesepakatan dagang Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) terancam gagal adalah tidak benar.

Berdasarkan informasi dari pejabat AS, Indonesia disebut menarik kembali beberapa komitmen yang telah disepakati kedua negara Juli lalu. Merespons itu, Budi menegaskan saat ini Indonesia sedang bernegosiasi terkait beberapa komitmen.

"Enggak, semua masih proses negosiasi," jawab Busan, sapaan akrabnya, saat ditemui usai acara Jakarta Modest Summit 2026 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (10/12) dikutip Detikfinance.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia memastikan peluang gagalnya perjanjian dagang dengan AS tidak akan terjadi. Busan juga menyampaikan target perjanjian dagang akan rampung secepatnya.

"Enggak, enggak, kan itu bagian dari proses negosiasi," tegasnya.

Sebelumnya, seorang pejabat AS menyebut kesepakatan dagang Indonesia terancam gagal usai Indonesia menarik kembali beberapa komitmen yang dibuat kedua pihak pada Juli lalu. Namun, ia tak merinci tentang komitmen spesifik mana yang ditarik Indonesia.

"Mereka mengingkari apa yang telah kita sepakati pada Juli," kata pejabat AS itu kepada Reuters, Selasa (9/12).

Menurutnya, pejabat Indonesia telah memberi tahu Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer bahwa Indonesia tidak dapat menyetujui beberapa komitmen yang mengikat, serta ingin merumuskan kembali negosiasi dengan AS.

Ia menilai langkah itu justru berisiko menghasilkan kesepakatan yang lebih merugikan bagi Washington, dibanding dua perjanjian terbaru yang berhasil dicapai dengan negara Asia Tenggara lain, yakni dengan Malaysia dan Kamboja.

Pekan lalu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent sempat menyatakan Indonesia 'agak keras kepala' dalam kesepakatan dagang, meski tak merinci bagaimana alotnya lobi-lobi dengan RI.

Juli lalu, Indonesia setuju untuk menghapus tarif pada lebih dari 99 persen barang impor asal AS, juga menghapus semua hambatan non-tarif yang dihadapi perusahaan Amerika.

Di sisi lain, AS bersedia menurunkan tarif impor terhadap produk-produk asal Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen.

Kesepakatan itu pertama kali diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 15 Juli. Ia menyebut deal tersebut sebagai kemenangan besar bagi produsen mobil, perusahaan teknologi, pekerja hingga petani AS.

[Gambas:Video CNN]

(fln/pta)

Read Entire Article
Korea International