Mana yang Benar, di Rumah atau Dirumah? Ini Penjelasan Sesuai Kaidah

5 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar kerap kali terabaikan, misalnya saja pada aturan penulisan kata depan "di-". Tahukah kamu, manakah penulisan yang benar, di rumah atau dirumah?

Meski tampak sepele, pemakaian yang tepat sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sangat penting, terutama dalam komunikasi tulis yang formal seperti dokumen resmi, artikel, hingga tulisan akademik. Lantas, mana yang benar secara tata bahasa: di rumah atau dirumah?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan kaidah bahasa Indonesia dan merujuk pada KBBI, penulisan yang benar adalah "di rumah". Kata "di" dan "rumah" ditulis secara terpisah. Kata "di" dalam frasa ini berfungsi sebagai kata depan (preposisi) yang menunjukkan tempat atau lokasi, bukan imbuhan.

Dalam aturan baku penulisan bahasa Indonesia, kata depan seperti di, ke, dan dari selalu ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya jika kata tersebut menunjukkan tempat.

Contoh penggunaan kata depan:

  • di pasar
  • di kantor
  • di Jakarta
  • di desa
  • di sekolah


Sebaliknya, penulisan "dirumah" yang disambung dianggap salah jika digunakan dalam konteks tempat karena seolah-olah "di" menjadi awalan (prefiks) kata, seperti dalam kata dilihat, dipakai, atau ditulis, yang merupakan bentuk verba pasif.


Mengapa penulisan ini sering salah?

Kesalahan penulisan seperti dirumah lazim ditemui terutama dalam komunikasi digital, seperti pesan teks, media sosial, atau obrolan daring.

Kebiasaan menyingkat atau mengetik cepat tanpa memperhatikan tata bahasa membuat orang tidak menyadari bahwa yang benar adalah "di rumah", bukan "dirumah".

Selain itu, banyak pengguna bahasa Indonesia yang mengira bahwa selama kata tersebut mudah dipahami, maka tidak ada masalah. Padahal, dalam konteks formal dan edukatif, penulisan sesuai kaidah KBBI tetap wajib dipatuhi.


Contoh penggunaan "di rumah" dalam kalimat

Berikut beberapa contoh kalimat yang menggunakan penulisan yang benar.

  1. Saya sedang belajar di rumah. Menunjukkan bahwa lokasi kegiatan belajar adalah rumah.
  2. Anak-anak bermain di rumah neneknya. Menjelaskan tempat bermain anak-anak.
  3. Kami akan mengadakan acara keluarga di rumah besok malam. Menunjukkan lokasi acara.
  4. Ayah bekerja dari rumah sejak pandemi. Mengindikasikan tempat kerja adalah rumah.

Kapan penulisan "di" boleh disambung?

Penulisan "di" boleh disambung dengan kata lain jika fungsinya sebagai imbuhan atau awalan kata kerja pasif. Misalnya:

  • Diberikan (kata kerja pasif dari kata dasar "beri")
  • Ditulis (kata kerja pasif dari kata dasar "tulis")
  • Dibaca (kata kerja pasif dari kata dasar "baca")


Contoh penggunaan:

  • Buku itu dibaca oleh Sinta.
  • Surat itu ditulis oleh kepala sekolah.
  • Hadiah sudah diberikan kepada pemenang.

Jadi, jika kata "di" menunjukkan tempat, maka penulisannya harus dipisah. Jika berfungsi sebagai awalan kata kerja pasif, maka ditulis serangkai.


Mengapa harus mengikuti kaidah?

Menulis dengan tata bahasa yang benar, termasuk memisahkan "di" sebagai kata depan, mencerminkan profesionalisme dan kecermatan dalam berbahasa.

Apalagi bagi penulis, pelajar, dosen, guru, atau pekerja profesional, penggunaan bahasa sesuai kaidah menunjukkan kemampuan berbahasa yang baik dan menghargai kekayaan bahasa Indonesia.

Selain itu, dalam ujian bahasa atau seleksi administrasi seperti CPNS, kesalahan kecil dalam tata bahasa bisa berdampak pada penilaian. Oleh karena itu, kebiasaan menulis dengan tepat penting dibangun sejak dini.

Maka, penulisan yang benar menurut KBBI adalah "di rumah" bukan "dirumah." Kata "di" tersebut berfungsi sebagai kata depan yang menunjukkan tempat, karena itu harus ditulis terpisah dari kata berikutnya.

Dengan demikian, jawaban dari pertanyaan mana yang benar penulisannya "dirumah" atau "di rumah", adalah yang ditulis pisah. Dengan memahami dan membiasakan penggunaan yang tepat, kita turut menjaga ketepatan berbahasa Indonesia.

(asp/fef)

Read Entire Article
Korea International