Jakarta, CNN Indonesia --
Ketupat adalah hidangan khas yang selalu hadir di meja makan saat Lebaran. Ternyata makanan khas Hari Raya ini, ada makna ketupat lebaran yang tentunya menarik untuk diulik.
Ketupat sendiri merupakan makanan yang terbuat dari beras yang dibungkus janur kuning. Ketupat biasanya disantap dengan kuah sayur santan dan atau opor ayam di hari raya Idulfitri.
Ketupa juga bukan sekadar makanan, tetapi memiliki makna filosofis yang dalam, terutama bagi masyarakat Jawa dan Nusantara secara umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Filosofi Ketupat Lebaran
Ketupat memang sering dikaitkan dengan istilah Jawa yakni ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan). Filosofi ini mengajarkan pentingnya introspeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan sesama, terutama di momen Idul Fitri.
Melansir berbagai sumber, ngaku lepat sendiri memiliki arti mengakui kesalahan. Sementara laku papat memiliki empat makna penting dalam kehidupan manusia.
Empat makna itu yakni lebaran yang menandakan berakhirnya puasa dan datangnya hari kemenangan. Kemudian luberan yang berarti berbagi rezeki kepada yang membutuhkan, lalu leburan yang berarti menghapus dosa dengan saling memaafkan.
Kemudian yang terakhir laboran yang artinya memurnikan hati agar kembali bersih seperti kapur putih.
Ilustrasi. Ketupat lebaran bukan sekadar makanan, tapi juga memiliki makna yang mendalam. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Makna mendalam di balik ketupat
Selain namanya, bentuk dan bahan ketupat juga memiliki makna tersendiri, yakni sebagai berikut:
1. Janur kuning
Melambangkan penolak bala dan perlindungan.
2. Beras
Simbol rezeki dan kemakmuran.
3. Santan
Berasal dari kata santen yang berima dengan ngapunten (memohon maaf).
4. Anyaman yang rumit
Mencerminkan kompleksitas kehidupan manusia dengan berbagai kesalahan dan dosa. Saat ketupat dibelah, isinya putih bersih menggambarkan hati yang suci setelah saling memaafkan di hari raya.
(tis/tis)