Le Minerale Gandeng Brand Lokal, Sulap Botol Bekas Jadi Fesyen Keren

3 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Siapa bilang sampah plastik cuma berakhir di tempat pembuangan? Le Minerale membuktikan sebaliknya, lewat kolaborasi kreatif dengan dua brand fesyen lokal, Kivee dan Pijak Bumi, yang mengubah botol bekas menjadi produk fashion bergaya dan bernilai tinggi.

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Le Minerale dalam Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) yang sudah berjalan sejak 2021. Selama ini, program GESN secara rutin menjalin kemitraan strategis bersama berbagai mitra baik konvensional maupun digital, seperti pengelolaan bank sampah, platform Plasticpay, serta memberdayakan mitra pemulung dan pengepul sampah, hingga membangun fasilitas daur ulang plastik PET.

Sustainability Manager Le Minerale, Irene Atmadja mengatakan, langkah ini berangkat dari komitmen Le Minerale dalam mendukung Peraturan Menteri LHK No. 75 Tahun 2019 yang menargetkan pengurangan sampah nasional sebesar 30% pada 2029. Komitmen itu diimplementasikan secara nyata melalui berbagai program, termasuk GESN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kali ini, upaya Le Minerale dalam mendaur ulang kemasan plastik menjangkau dunia mode, sekaligus menyuarakan pesan penting tentang pelestarian lingkungan.

"Pada program kolaborasi kali ini, kami ingin menunjukkan bahwa bagaimana plastik PET bernilai tinggi dan banyak diminati salah satunya adalah industri fesyen yang biasanya menggunakan bahan polyester yang notabene berasal dari rPET," tutur Irene.

Irene menjelaskan, melalui program bersama ini, Le Minerale ingin mengajak masyarakat untuk melihat bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil, seperti memilah sampah, sehingga sampah plastik yang bernilai bisa dikelola dan didaur ulang. Karena itu, Le Minerale berharap, kolaborasi ini bisa mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap siklus hidup produk yang mereka konsumsi.

"Selama ini banyak orang belum tahu bahwa botol dan galon plastik tidak menjadi sampah bila dikelola dengan baik serta bisa punya 'kehidupan kedua' yang bermakna dan fungsional atau bisa #JadiBaruLagi sebagai produk fashion yang stylish dan bisa dipakai sehari-hari," ujar Irene.

Adapun kolaborasi antara Le Minerale dan Kivee akan dirilis secara eksklusif dan terbatas. Koleksi eksklusif pertama Le Minerale x Kivee terdiri dari produk kemeja lengan panjang dan pendek, serta celana pendek berbahan campuran Tencel dan PET daur ulang.

Le MineraleFoto: Dok. Istimewa.

Chief Of Operations Kivee, Helen Bellina menerangkan bahwa saat ini fesyen tidak hanya soal gaya, tapi juga soal nilai dan dampaknya. Selain menggunakan kain daur ulang bahan rPET, kolaborasi ini juga merangkul para pengrajin wanita di Sumba untuk membuat motif sulaman pada produk.

"Produk-produk hasil kolaborasi ini adalah bukti bahwa kita bisa tetap keren sambil peduli lingkungan," jelas Helen.

Creative Director Kivee, Holy Veronica juga menambahkan, kolaborasi ini merupakan impian lama yang akhirnya terwujud. Menurutnya, Kivee sudah sejak lama berkeinginan besar untuk meluncurkan koleksi daur ulang.

"Dengan kolaborasi yang dilakukan bersama Le Minerale akhirnya impian ini bisa tercapai," ucapnya.

Di sisi lain, gambaran proses daur ulang botol PET, juga ditampilkan di sepatu kets dari Pijak Bumi. Desain ini menampilkan kain PET daur ulang 100% di bagian luar sepatu.

Co-Founder Pijak Bumi, Vania Audrey mengapresiasi kolaborasi dengan Le Minerale ini. Menurutnya, kolaborasi ini sejalan dengan visi untuk terus peduli pada bumi.

"Semoga melalui kolaborasi ini, masyarakat semakin aware bahwa bahan daur ulang bisa diubah menjadi produk kreatif yang nyaman untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari," kata Vania.

Sekali lagi, kolaborasi ini menjadi komitmen nyata Le Minerale dalam upaya penanganan dan pengelolaan sampah plastik kemasan pasca konsumsi hingga mewujudkan tercapainya ekonomi sirkular di Indonesia.

(ory/ory)

Read Entire Article
Korea International