Komdigi Bidik Industri Gim Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

3 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membidik industri gim nasional menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyebut industri gim merupakan sektor kreatif yang tidak hanya menjanjikan nilai ekonomi tinggi, tapi juga masa depan digital Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita paham bahwa industri gim menjadi industri yang cukup, atau bahkan amat besar, dan dengan kecenderungan meningkat terus. Ini tentu kita harapkan juga dalam gerakan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional ke 8 persen," kata Meutya dalam keterangan di laman resmi Komdigi, Jumat (16/5).

"Tentu kita harus lihat juga kontribusi dari industri gim ini, yang menurut kami -dan kemari kami sudah bicara juga dengan Ekraf- ini salah satu industri yang bisa kita dorong untuk membantu negara mencapai ekonomi menuju pertumbuhan ke 8 persen," lanjutnya.

Menurut dia perlu pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelaku industri. Pemerintah tidak hanya melihat potensi industri gim dari sisi ekonomi, tapi juga berusaha merancang kebijakan yang tepat sasaran melalui dialog langsung dengan pelaku industri.

"Kami percaya perlu memahami kebutuhan dan aspirasi dari para pelaku industri, tidak hanya gim lokal -kita menerima banyak sekali industri di sini- tapi juga terkhusus hari ini dari gim lokal sebagai kunci untuk sinergi mewujudkan cita-cita pertumbuhan ekonomi nasional tersebut," ujarnya.

Dirjen Ekosistem Digital Edwin Hidayat Abdullah mengatakan Komdigi juga akan meluncurkan program Innovation Hub di tiga kota besar, yakni Jakarta, Medan, dan Surabaya untuk mendukung pendirian studio baru dan pelatihan talenta.

Tidak hanya itu, Indonesia Game Developer Exchange (IDGX) yang akan digelar 9-11 Oktober di Bali disiapkan sebagai puncak konsolidasi industri gim nasional.

"Gim ini juga untuk pengembangan. Sebenarnya kami ada program kerja sama, kami menyebutnya innovation hub, mendorong perusahaan-perusahaan baru untuk mengembangkan perusahaan gim dan juga pengembangan talenta," kata Edwin.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI) Shafiq Husein mengungkap valuasi pasar gim global saat ini sudah menyentuh US$187 miliar, dua kali lipat dari gabungan industri film dan musik. Indonesia mencatat nilai pasar sebesar Rp30 triliun, tertinggi di Asia Tenggara dan peringkat ke-15 dunia.

Kendati begitu, hanya 2,5 persen dari nilai pasar nasional dinikmati oleh pengembang lokal.

"Saat ini, pemasukan pengembangan gim lokal hanya sebesar Rp750 miliar per tahun atau setara hanya 2,5 persen dari pasar Indonesia sendiri. Berarti 97,5 persen memang larinya ke gim luar. Kemudian, industri lokal juga terhambat untuk akses pendanaan awal agar dapat bersaing dengan produk asing di pasar sendiri," jelas Shafiq.

Menurut Shafiq, IGDX yang akan digelar di Bali Oktober nanti merupakan momen penting yang paling dinantikan oleh para pelaku industri gim. Pasalnya, ajang ini bakal menjadi sorotan internasional.

"IGDX ini sudah masuk ke peta jalan global. Bahkan Sony PlayStation untuk pertama kalinya akan hadir tahun ini di IGDX Bali. Steam juga hadir pertama kali datang ke Indonesia itu di acara IGDX juga. Tahun ini temanya PlayStation," ujar dia.

Meutya di sisi lain meminta jajarannya segera memetakan berbagai potensi kolaborasi konkret sebagai tindak lanjut dari dialog dengan pelaku industri.

"Kita masih punya waktu. Jadi sekarang disisir dulu apa yang bisa dikolaborasikan, nanti dilaporkan kepada saya minggu depan untuk diputuskan mana yang bisa kita bantu. Pada prinsipnya, tentu kita ingin, dengan keterbatasan di sini, kita ingin sekali bisa membantu dengan ekosistem kita," pungkas Meutya.

(dmi/dmi)

Read Entire Article
Korea International