Ketua DPD Tegaskan Menulis Bisa Jadi Alat Perjuangan Politik

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Sultan B. Najamuddin, menegaskan bahwa menulis merupakan bagian dari perjuangan intelektual dan politik kebangsaan. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri acara peluncuran buku Wakil Ketua DPD, GKR Hemas, berjudul 'Refleksi Dua Dekade DPD RI: Otonomi Daerah untuk Indonesia Emas 2045' di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Kamis (30/10).

Menurut Sultan, karya GKR Hemas bukan sekadar kumpulan tulisan, tetapi menjadi catatan perjalanan gagasan dan dedikasi seorang tokoh yang selama dua dekade konsisten memperjuangkan peran daerah dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

Ia menyebut, GKR Hemas membuktikan bahwa perjuangan politik tidak hanya dilakukan di ruang rapat dan forum resmi, tetapi juga dapat diwujudkan melalui tulisan dan refleksi yang berpihak pada kepentingan daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini, kita tidak hanya merayakan terbitnya sebuah buku. Kita sedang merayakan perjalanan panjang gagasan, ketekunan, dan dedikasi seorang tokoh bangsa, Ibu Gusti Kanjeng Ratu Hemas, yang dengan jernih menulis kembali denyut perjuangan otonomi daerah dan semangat kebangsaan dalam bingkai DPD RI," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10).

Sultan menilai, buku tersebut mencerminkan keteguhan hati dan kejernihan berpikir seorang pemimpin yang tak hanya berkiprah di bidang politik, tetapi juga aktif dalam pengembangan pemikiran dan kedekatan dengan masyarakat.

Wakil Ketua DPD Bidang Otonomi Daerah, Politik, dan Hukum tersebut dinilai telah menunjukkan bahwa perjuangan politik dapat berlanjut melalui gagasan dan karya tulis yang menginspirasi.

Dalam pandangannya, menulis merupakan bentuk pengabdian intelektual yang penting. Ia menilai GKR Hemas telah menegaskan kembali bahwa semangat menulis tidak dibatasi oleh usia, dan tetap menjadi energi yang berkelanjutan.

Sultan juga menekankan bahwa peluncuran buku ini memiliki makna penting di tengah upaya bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Perjuangan memperkuat peran DPD bukan sekadar urusan kelembagaan, tetapi juga upaya memperkokoh kedaulatan daerah, memperjuangkan pemerataan, dan menumbuhkan keadilan sosial.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyinggung keselarasan antara semangat perjuangan GKR Hemas dan konsep Green Democracy, yakni demokrasi yang menempatkan keberlanjutan lingkungan dan kehidupan sebagai bagian dari keadilan politik.

Menurutnya, upaya memperjuangkan kewenangan DPD tidak hanya bertujuan memperkuat kelembagaan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai bahwa setiap daerah memiliki martabat, setiap suara daerah memiliki arti, dan setiap perjuangan daerah merupakan bagian penting dari kehidupan berbangsa.

Menutup sambutannya, Sultan menyampaikan apresiasi kepada GKR Hemas atas konsistensinya dalam menulis dan membagikan pengetahuan bagi generasi penerus.

"Dalam kesibukan yang tidak ringan, Ibu GKR Hemas masih memilih untuk menulis sebuah tindakan sederhana yang bermakna besar bagi peradaban. Atas nama DPD RI, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya. Semoga buku ini menjadi cahaya bagi para senator muda, akademisi, dan generasi bangsa untuk melanjutkan perjuangan ini dengan pena yang jujur, pikiran yang jernih, dan hati yang mencintai Indonesia," pungkasnya.

Sebagai informasi, peluncuran buku 'Refleksi Dua Dekade DPD RI: Otonomi Daerah untuk Indonesia Emas 2045' turut dihadiri oleh pimpinan dan anggota DPD RI, akademisi, tokoh masyarakat, serta perwakilan pemerintah.

(rir)

Read Entire Article
Korea International