Ketua DPD Apresiasi Kinerja Mentan Selesaikan 70% Masalah Pertanian

1 hour ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Bachtiar Najamudin, menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yang dinilai mampu menyelesaikan sebagian besar persoalan pertanian dengan cepat dan tepat. Apresiasi ini disampaikan saat kunjungan kerja ke Bengkulu, Rabu (17/9).

Menurut dia, langkah konkret yang dijalankan Kementerian Pertanian telah memberikan dampak nyata bagi petani. Ia menilai, hingga saat ini sekitar 70 persen masalah pertanian sudah ditangani dengan solusi yang solutif.

“Bukan setengahnya, bahkan 70 persen permasalahan pertanian selesai. Saya harus mengapresiasi setinggi-tingginya. Pak Menteri ini solutif, beliau eksekutor, tidak hanya omon-omon saja, beliau turun langsung memberi solusi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (17/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sultan menambahkan, keberadaan Amran sangat penting dalam mendukung program prioritas Presiden di bidang ketahanan pangan. Program tersebut mencakup penyediaan kebutuhan pokok petani, mulai dari benih, pupuk, alat mesin pertanian, hingga irigasi.

Di samping itu, ia menekankan pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Menurutnya, pengolahan hasil pertanian akan memberikan nilai tambah yang lebih besar sekaligus mendorong efek ganda bagi perekonomian.

“Mulai dari jagung, beras, bibit, pupuk, alsintan, irigasi, semua dipenuhi. Tapi yang lebih penting adalah hilirisasi, karena program hilirisasi pertanian itu akan menambah multiplier effect yang tinggi sekali. Nilai tambah akan berlipat-lipat," jelas Sultan.

Ia menyebut beberapa komoditas seperti kopi, kelapa, CPO, dan lahan bisa ditingkatkan dengan pilihan-pilihan tanaman baru, terutama dengan perhatian Presiden melalui Mentan.

Di sisi lain, Amran menyampaikan optimisme bahwa target swasembada pangan yang ditetapkan Presiden dapat tercapai lebih cepat dari jadwal.

“Alhamdulillah target Bapak Presiden itu swasembada 4 tahun. Moga-moga tidak ada aral melintang, swasembada tahun ini bisa dicapai. Mudah-mudahan tidak ada perubahan iklim yang ekstrem tiga bulan ke depan. Insya Allah swasembada kita bisa jadi kenyataan,” papar dia.

Dirinya juga menyoroti hilirisasi sebagai langkah strategis, termasuk program replanting dan penanaman baru seperti kopi dan kelapa. Langkah ini sekaligus diarahkan untuk mendukung pengembangan biofuel dengan memastikan ketersediaan bahan baku secara berkelanjutan.

"Yang terpenting adalah kepastian bahan baku, sehingga saat membangun pabrik ada jaminan keberlanjutannya,” pungkas Amran.

(rir)

Read Entire Article
Korea International