JK Sebut Tarif Trump Senjata Makan Tuan, Negara Sendiri Jadi Korban

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla menyebut kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merupakan langkah bunuh diri yang malah berdampak pada rakyat AS.

"Dunia dikasih tarif. Kalau Anda belajar ekonomi, Trump ini membikin keputusan yang dia tidak mengerti. Dia marah sama China, dia marah sama dunia karena defisit ekonomi, kalah ekonomi Amerika," ujar JK dalam sesi kuliah umum di Universitas Paramadina, Jakarta, Sabtu (24/5).

"Artinya, kalau perusahaan Amerika beli baju dari China atau Indonesia, beli mobil dari China atau beli besi dari China masuk Amerika, rakyat Amerika bayar tarif tinggi. Ini yang bayar siapa? Amerika yang bayar. Dia tidak tahu, hanya emosi," tambah JK mencontohkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan tarif impor ini menjadi salah satu penyebab perang dagang yang saat ini terjadi di dunia.

Sebagaimana perang, kata JK, semua negara akhirnya menjadi korban, tak hanya Amerika.

"Terjadi lah krisis ekonomi dunia yang terjadi pada dewasa ini, yang menyulitkan seluruh orang di dunia ini. Amerika susah, China susah, Indonesia susah, dan negara lain susah, karena perang dagang," tuturnya.

Sejak menjabat pada Januari lalu, Trump telah menaikkan tarif impor ke sejumlah negara, salah satunya China yang mendapat tarif 145 persen.

Namun, Trump kemudian menurunkan tarif China hanya di angka 80 persen. Turun sekitar 65 persen dari tarif awal.

Indonesia sendiri belum mendapatkan angka pasti berapa tarif impor yang akan diberikan oleh AS

Namun, menurut JK, tarif impor tidak akan terlalu berdampak pada Indonesia. Pasalnya, jumlah ekspor Indonesia, khususnya ke AS, tidak terlalu besar dan hanya berada di kisaran 10 persen.

JK mengatakan, ekspor sendiri hanya berkontribusi pada 20 persen dari total GDP Indonesia. Artinya, kata JK, ekspor ke AS hanya berkontribusi terhadap 2 persen dari GDP.

"Ekspor kita hanya 20 persen daripada GDP. Jadi seluruh ekonomi Indonesia berarti ketergantungan kita ke Amerika hanya 2 persen," jelasnya.

Lebih lanjut, JK menilai, kebijakan tarif Trump tidak akan berlangsung lama. Menurutnya, kebijakan ini sekadar gertakan untuk membuat negara-negara lain keder.

"Tidak [akan berlanjut], ini hanya tekanan saja agar kita menyerah. Jadi waktu (Menko Perekonomian) Airlangga mau ke Amerika Serikat, saya telepon, 'Hei Airlangga, kau boleh bernegosiasi tapi tidak menyerah, karena ini hanya gertakan'," terang JK.

(lom/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International