CNN Indonesia
Kamis, 17 Apr 2025 15:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Israel semakin semakin jahat mengizinkan 180 umat Yahudi memasuki situs Masjid Al Aqsa dan beribadah untuk pertama kali pada Rabu (16/4).
Izin tersebut sekaligus menetapkan larangan bagi jemaah muslim untuk beribadah di dalam Masjid Al Aqsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan jemaah itu tampak memasuki situs tersebut dan dijaga ketat pasukan Israel. Umat Yahudi menyebut situs ini sebagai Temple Mount.
"Petugas menjaga keamanan kunjungan ke Temple Mount sesuai dengan peraturan kunjungan dan batasan ukuran rombongan," kata polisi Israel, dikutip Middle East Eye.
Mereka menyebut penjagaan sesuai dengan jumlah keseluruhan pengunjung dan kemampuan polisi memastikan keselamatan dan ketertiban publik.
Ribuan jemaah Yahudi juga terlihat berpesta di pintu masuk Gerbang Singa menuju Kota Tua Yerusalem.
Sementara itu, jemaah Muslim dilarang masuk masjid Al Aqsa.
Kepala Rabbi Yerusalem menyatakan ibadah orang Yahudi di Temple Mount dilarang kecuali jemaah benar-benar melakukan "spiritual murni" yang dalam perspektif modern tak mungkin dilaksanakan.
Namun, pemukim Yahudi Orthodox membantah argumen itu. Mereka menganggap pandangan tersebut diskriminatif.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga sempat mengatakan status quo Temple Mount tak berubah dan tak akan berubah sesuai dekret 1757 Ottoman. Kesepakatan itu menyebut umat non Muslim dilarang memasuki Masjid Al Aqsa dan umat Yahudi hanya boleh berdoa di Tembok Ratapan atau Western Wall.
Sayangnya dalam beberapa tahun terakhir, kunjungan pemukim Yahudi ke situs umat Muslim itu meningkat. Beberapa pejabat Israel termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir memicu provokasi di Masjid Al Aqsa.
Ben Gvir juga sempat menyerukan agar umat Yahudi diizinkan berdoa di Masjid Al Aqsa.
Sebelumnya Israel hanya mengizinkan kurang dari 30 umat Yahudi memasuki kompleks Al Aqsa di satu waktu yang sama.
Direktur urusan internasional di organisasi yang mengelola Masjid Al Aqsa Wakaf Islam, Aouni Bazbas, mengatakan kejadian pada Rabu belum pernah terjadi sebelumnya.
"Ini adalah pemandangan yang menakutkan," kata Bazbaz.
Lebih lanjut, dia mengatakan jumlah pemukim yang masuk ke kompleks Al Aqsa pada 2003 berjumlah 258. Angka itu meningkat drastis saat ini,
"Hari ini, kita akan berhadapan dengan sesuatu yang belum pernah kita hadapi sebelumnya," ungkap Bazbaz.
(isa/bac)