ANALISIS
Abdul Susila | CNN Indonesia
Jumat, 05 Sep 2025 07:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Saat ini bangsa Indonesia butuh sesuatu yang membanggakan; menggembirakan hati, dan Timnas Indonesia punya kans menciptakan hal tersebut.
Setidaknya Timnas Indonesia jangan sampai kalah dari Taiwan, main bagus dan progresif, juga menjanjikan kedigdayaan, saat bentrok di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (5/9).
Kata 'kalah' sepertinya akan jadi molotov. Bagaimana tidak, peringkat Indonesia dan Taiwan, terpaut jauh. Saat ini Garuda di posisi ke-118, sedangkan Taiwan berada di peringkat ke-172.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah begitu Taiwan datang ke Surabaya tidak dengan skuad terbaiknya. Pelatih Huang Che Ming dominan memanggil pemain-pemain muda untuk melawan Jay Idzes dan kolega.
Dengan fakta ini, tak ada alasan bagi tim Merah Putih untuk tidak menang atas Taiwan. Namun, lebih dari itu, suporter Timnas butuh bentuk permainan yang menggebrak pikiran.
Fans Timnas Indonesia tak mau hanya melihat pragmatisme, tetapi juga menolak poros kuasai ball possession tanpa mampu mencetak gol. Ide dan gagasan Kluivert akan disorot tajam.
Bagaimana caranya menang atas Taiwan itu yang utama, sebab kemenangan bukan lagi tuntutan, tetapi keharusan. Metode atau sistem yang dipakai untuk menang, ini yang dicari.
Pasalnya, pisau strategi yang dipakai Kluivert di Timnas Indonesia belum kelihatan. Pendekatan menyerang dan bertahan Indonesia ala Kluivert belum menjadi metode, apalagi filosofi.
Pada saat yang sama, senjata-senjata dari pelatih sebelumnya mulai dihapus. Tak masuknya Pratama Arhan sebagai pelempar bola yang tajam, indikasi strategi lemparan dibuang.
Cara mencetak gol Timnas Indonesia lewat lini kedua, seperti Marselino Ferdinan dan Thom Haye, juga terkikis. Dalam arahan Kluivert, gol Indonesia hanya dari satu nama, Ole Romeny.
Dan, dengan Romeny absen saat melawan Taiwan karena sedang pemulihan cedera. Apa yang bisa dibuat Kluivert?
Suporter Timnas sangat menanti ide-ide kejutannya di Jawa Timur.