'Hotel Sakura', Teror Jepang dengan Nuansa Mistis yang Berbeda

7 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Kakatua Pictures dan HERS Production mengumumkan perilisan film horor terbaru berjudul Hotel Sakura, yang akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 10 Juli 2025.

Film ini merupakan rilisan ketiga dari rumah produksi tersebut, menandai langkah baru dalam eksplorasi genre horor Indonesia dengan teror hantu Jepang, seiring narasi emosional yang mendalam.

Disutradarai oleh Khristo Damar Alam dan ditulis oleh Upi Avianto, film ini menjadi jejak Kakatua Pictures dan HERS Production ke ranah horor supranatural yang menekankan pada eksplorasi karakter. Dengan latar mistis yang berakar pada sejarah Jepang di Indonesia dan pendekatan psikologis terhadap karakter, film ini menghadirkan horor yang bukan hanya menyeramkan, tetapi juga menyentuh sisi personal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda-bukan sekadar teror dari hantu, tetapi bagaimana rasa bersalah dan trauma membentuk cerita. Penonton akan merasakan ketegangan yang nyata, sekaligus menyelami kisah pilu para karakter," kata sutradara film Hotel Sakura, Khristo Damar Alam.

Hotel Sakura menuturkan kisah Sarah yang hidup dalam bayang-bayang masa lalunya sejak sang ibu tewas. Terjebak dalam rasa bersalah, Sarah bertemu seorang pria yang menawarkan opsi spiritual untuk menjawab keinginannya untuk berjumpa dengan sang ibu.

Yang Sarah tak tahu, dia telah membuka pintu teror yang lebih besar. Keinginan untuk menebus kesalahan perlahan berubah menjadi petaka, dan dunia nyata mulai kehilangan batas dengan dunia arwah.

Setsuko Bawa Teror Baru ke Dalam Film Horor Indonesia

Penulis film Hotel Sakura, Upi Avianto menjelaskan ada perbedaan dari film horor lokal lainnya, yaitu karakter bernama Setsuko. Sosok ini membawa aura mistis yang kuat, memberi warna baru dalam dunia horor Indonesia yang selama ini didominasi oleh urban legend lokal.

"Yang membuat Setsuko berbeda adalah bagaimana masa lalu kelamnya berpengaruh terhadap keseluruhan teror yang ada di film ini. Setsuko bukan hanya karakter seram, tapi representasi dari luka batin yang tidak terselesaikan," jelas Upi.

Terinspirasi dari gaya horor Jepang tahun 2000-an awal, film ini mengandalkan pembangunan atmosfer, suara, dan visual yang menggugah imajinasi. Dipadukan dengan setting lokal yang lekat dengan sejarah penjajahan, Hotel Sakura adalah film horor lintas budaya, sekaligus terasa relevan bagi penonton Indonesia.

Diperankan oleh Clara Bernadeth sebagai Sarah dan Taskya Namya sebagai Nida, film ini juga menampilkan Randy Martin, Shindy Huang, dan aktor senior Tio Pakusadewo serta Donny Damara. Interaksi antar karakternya mengangkat berbagai dinamika psikologis dan plot twist yang siap mengejutkan penonton.

Penonton diajak menyelami dunia gelap milik Setsuko serta mengikuti perjalanan Sarah dalam menebus penyesalan. Hotel Sakura tayang mulai 10 Juli 2025 di seluruh bioskop Indonesia.

Informasi terkini dan konten eksklusif seputar Hotel Sakura bisa diperoleh melalui media sosial Instagram dan TikTok.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International