Jakarta, CNN Indonesia --
Dua negara tetangga, Thailand dan Kamboja, kembali berperang hingga menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil dan tiga prajurit.
Perang kedua negara meletus lagi pada Senin (9/12) usai Thailand menyatakan seorang tentaranya tewas dalam baku tembak di perbatasan pada Senin (8/12) pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak terima prajuritnya gugur, Thailand pun mengerahkan jet tempur F-16 pada Senin (8/12) untuk menyerang sejumlah infrastruktur militer Kamboja.
Thailand menyatakan serangan udara itu dilakukan untuk membela diri dan dijalankan sesuai hukum internasional.
Menurut Thailand, baku tembak terjadi karena pasukan Kamboja yang memulainya. Tapi Kamboja membantah dan balik menuduh Thailand yang memulai lebih dulu.
Dampak saling serang ini ribuan warga berbondong-bondong evakuasi, yang sudah dimulai sejak Minggu.
Punya Dua Raja
Namun di balik pertempuran, dua negara tetangga itu sebenarnya memiliki akar sejarah yang sama: kerajaan Khmer Kuno. Tidak heran keduanya masih memiliki kerajaan hingga kini.
Thailand punya Raja Vajiralongkorn kelahiran 28 Juli 1952. Dia adalah raja ke-10 Dinasti Chakri Thailand, yang naik takhta pada 1 Desember 2016, meskipun pemerintahannya secara resmi dimulai setelah kematian ayahnya Bhumibol Adulyadej, pada 13 Oktober 2016.
Raja Vajiralongkorn cukup kontroversial, terutama dalam kehidupan pribadi. Misalnya, dia secara terbuka mengecam permaisurinya Sujarinee pada tahun 1996, menuduhnya berzina dan mencabut semua gelar dan hak istimewa kerajaan dari Sujarinee dan kelima anaknya.
Pada tahun 2001 Vajiralongkorn menikahi Srirasmi Suwadee, seorang wanita muda dari keluarga biasa. Empat tahun kemudian ia melahirkan Pangeran Dipangkorn Rasmijoti.
Pernikahan itu berakhir pada tahun 2014 ketika Vajiralongkorn menuduh Srirasmi dan tujuh anggota keluarganya melakukan korupsi.
Lalu pada tahun 2019, sesaat sebelum naik takhta, Vajiralongkorn menikahi Suthida Bajrasudhabimalalakshana, seorang pramugari Thai Airways yang sekarang menjadi ratu Thailand.
Meski demikian, posisi Raja Vajiralongkorn sangat dihormati di negaranya baik oleh warga biasa maupun para pejabat. Raja Thailand juga dikenal memiliki kekayaan melimpah.
Vajiralongkorn disebut memegang kendali penuh atas aset kerajaan, menjadikannya raja terkaya di dunia, dengan perkiraan kekayaan bersih sekitar US$43 miliar.
Sebaliknya, Raja Kamboja saat ini, Norodom Sihamoni lebih tenang, kurang dikenal dan "hidup miskin".
Dia hidup dari gaji dari pemerintah dan donasi pribadi serta mengelola kekayaan kerajaan secara terbatas, dengan perkiraan kekayaan bersih sekitar $500 ribu (sekitar Rp8,1 miliar).
Sihamoni adalah putra sulung Sihanouk dari dua putra dengan ratu terakhirnya, Monineath. Pada saat kelahiran Sihamoni, Kamboja sedang merdeka dari Prancis yang hingga saat itu masih mempertahankan protektorat atas Kamboja.
Namun, negara baru itu berada di tengah periode peperangan dan kerusuhan yang berkepanjangan di kawasan tersebut (perang Indochina), dan Sihamoni menghabiskan sebagian besar hidupnya di luar negeri.
Sejak usia dini Sihamoni menunjukkan bakat di bidang seni. Dia pergi belajar di Cekoslowakia ketika dia berusia sembilan tahun, dan pada usia 14 tahun dia membintangi The Little Prince, sebuah film yang dibuat oleh ayahnya.
Setelah Sihanouk digulingkan dari kekuasaan dalam kudeta tahun 1970, Sihamoni tetap di Praha (sekarang di Republik Ceko), di mana dia menghadiri Konservatorium Nasional dan Akademi Seni Musik, berkonsentrasi pada tari, musik, dan teater.
Tidak heran dia tidak tertarik politik dan lebih banyak seremoni. Ada yang menyebut Raja Kamboja seperti "tawanan dalam istana".
(imf/bac)

















































