Di Indonesia Miliaran, Honda e:N1 Dijual Rp500 Jutaan di Malaysia

4 hours ago 1

CNN Indonesia

Senin, 19 Mei 2025 12:01 WIB

N1 dengan sistem sewa, Honda Malaysia menjual SUV listrik ini Rp572,9 juta. Beda dari Indonesia yang menawarkan e:N1 dengan sistem sewa, Honda Malaysia menjual SUV listrik ini Rp572,9 juta. (Honda Prospect Motor)

Jakarta, CNN Indonesia --

Honda Malaysia baru saja meluncurkan mobil listrik e:N1 pada Kamis (15/5). Beda dari Indonesia yang menawarkannya pakai sistem sewa, Honda Malaysia menjualnya secara retail.

e:N1 di Malaysia dijual mulai 149.900 ringgit atau Rp572,9 juta (kurs Rp3.822). Unit yang dijual merupakan CBU produksi Dongfeng Honda Automobile di China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Paultan, Honda Malaysia berencana menghabiskan semua stok unit impor, diperkirakan 500 unit atau lebih sedikit, sebelum 31 Desember. Pada tanggal itu insentif bebas bea masuk dan tarif untuk mobil listrik CBU berakhir.

Honda Malaysia yakin sanggup mengejar target sebab sebelum peluncuran sudah menampung pesanan sekitar 200 unit.

e:N1 rencananya bakal diproduksi secara CKD di Malaysia, walau begitu Honda Malaysia mengatakan perlu dibantu periode insentif produksi lebih panjang dari pemerintah. Keringanan pajak produksi kendaraan listrik secara lokal di Malaysia bakal berakhir pada Desember 2027.

"Pada dasarnya, CKD adalah jalan keluarnya. Saya paham maksud pemerintah, tetapi kalaupun semua pelaku usaha pindah ke CKD, (insentif pajak) itu akan berhenti pada 2027. Pemerintah perlu memperpanjang lagi jangka waktunya, setidaknya lima sampai 10 tahun. Misalnya, kalau ada yang memulai (proyek CKD) pada 2027, mereka butuh waktu setidaknya lima tahun untuk mengembalikan investasinya," kata COO Sarly Adle Sarkum Honda Malaysia.

Sistem sewa

Honda di Indonesia sudah lebih dulu menawarkan e:N1 mulai Februari lalu, namun memakai cara berbeda. Honda Prospect Motor (HPM) memutuskan menawarkan SUV listrik ini dengan skema sewa Rp22 juta per bulan.

Pilihan itu diambil usai survei dan studi konsumen di dalam negeri, menurut HPM. e:N1 ditawarkan dengan sistem sewa selama lima tahun kemudian konsumen bakal diberikan opsi kepemilikan.

Bila dikalkulasi Rp22 juta selama lima tahun (60 bulan) maka total biaya yang perlu dikeluarkan untuk menguasai e:N1 di Indonesia setidaknya Rp1,32 miliar. Hal ini belum ditambah biaya-biaya pemakaian lain. HPM memang agak lain sebab konsumen yang diincar adalah fleet atau business to business (B2B).

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International