CNN Indonesia
Kamis, 08 Mei 2025 23:44 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Pemimpin Gereja Katolik yang baru penerus Paus Fransiskus akhirnya terpilih usai asap putih terlihat membubung dari Kapel Sistina pada Kamis (8/5) sore waktu Vatikan.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com sekitar pukul 23.08 WIB dari live streaming Vatican News, cerobong Kapel Sistina mengepulkan asap putih diiringi dentang lonceng Basilika Santo Petrus, menandakan Paus baru yang akan memimpin Gereja Katolik Roma sudah terpilih.
Sorak sorai dan tepuk tangan terdengar menggema dari ribuan orang yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus saat kepulan asap putih pertama terlihat dari cerobong kecil di atap Kapel Sistina. Kapel Sistina menjadi tempat dari 133 kardinal pemilih diisolasi untuk menggelar pemungutan suara secara rahasia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Reuters, identitas Paus baru serta nama kepausan yang ia pilih akan segera diumumkan kepada dunia dari balkon tengah Basilika Santo Petrus.
Setelah itu, Paus baru akan tampil untuk menyampaikan pidato publik pertamanya dan memberikan berkat apostolik kepada umat yang hadir.
Paus baru akhirnya terpilih setelah conlclave atau proses pemilihan paus berjalan untuk hari kedua sejak Rabu (7/5) demi mencari penerus Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April lalu setelah memimpin 12 tahun.
Meski tak ada kandidat unggulan yang benar-benar menonjol sebagai penerusnya, ada dua kardinal yang digadang-gadang menjadi penerus kuat Paus Fransiskus. Kedua kardinal itu yakni Kardinal Pietro Parolin dari Italia yang menjabat sebagai orang nomor dua di Vatikan dan Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina.
Sejumlah "papabili" (sebutan dalam bahasa Italia untuk kandidat potensial Paus) lainnya termasuk Jean-Marc Aveline dari Prancis, Peter Erdo dari Hungaria, Robert Prevost dari Amerika Serikat, Pierbattista Pizzaballa dari Italia, serta Pablo Virgilio David dari Filipina.
Paus baru terpilih setelah para kardinal melalui dua kali pemilihan berlangsung yang ditandai dengan dua kali asap hitam membumbung dari cerobong asap Kapel Sistina sejak conclave dimulai.
Para kardinal menggelar pemungutan suara pertama pada Rabu malam yang berakhir tanpa hasil, lalu dilanjutkan dengan putaran kedua lagi pada Kamis pagi. Mereka kembali ke Kapel Sistina pada pukul 16.00 waktu setempat.
Selama conclave, para kardinal dipisahkan sepenuhnya dari dunia luar dan disumpah untuk menjaga kerahasiaan. Ponsel serta komputer mereka disita, dan mereka hanya berpindah antara Kapel Sistina untuk memberikan suara dan dua wisma tamu Vatikan untuk beristirahat dan makan.
Rata-rata jumlah pemungutan suara yang dibutuhkan untuk memilih seorang Paus dalam 10 conclave terakhir adalah 7,2 putaran. Paus Fransiskus sendiri terpilih setelah lima kali pemungutan suara pada 2013 lalu.
(rds)