Daftar Saham Cuan Pekan Ini, Ada Pertambangan Hingga Perbankan

5 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 48,93 poin atau naik 0,72 persen ke level 6.815 pada Jumat (2/5) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp11,87 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,12 miliar.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat empat kali. Tak heran, performa indeks menguat hingga 3,06 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 28 April sampai dengan 2 Mei 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup pada zona positif.

Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami peningkatan 2,33 persen dari Rp11.561 triliun menjadi Rp11.831 triliun pada penutupan pekan lalu. Kemudian rata-rata volume transaksi harian pun mengalami peningkatan 14,46 persen dari 18,23 miliar menjadi 20,87 miliar saham.

Rata-rata nilai transaksi harian pun turut mengalami kenaikan sebesar 4,99 persen dari Rp11,06 triliun menjadi Rp11,61 triliun.

Lalu, rata-rata frekuensi transaksi harian turut mengalami peningkatan yakni sebesar 9,25 persen dari 1,11 juta kali transaksi menjadi 1,21 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

"Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp133,18 miliar dan sepanjang 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp50,58 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (25/4).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan pergerakan indeks saham dalam sepekan ke depan akan menguat, namun ruang kenaikannya masih terbatas. Ia memperkirakan IHSG bergerak di kisaran level support 6.697 dan resistance 6.920.

Menurutnya, indikator teknikal menunjukkan tren penguatan masih berlanjut, walaupun sudah mulai mendekati level jenuh beli, yang artinya pasar bisa mulai rawan terkoreksi.

Oktavianus melihat dengan kondisi tersebut, ada kemungkinan sebagian investor akan mulai mengambil keuntungan (profit taking), meskipun sejauh ini belum ada tanda-tanda pembalikan arah tren IHSG.

Sementara itu, kata dia, pasar saat ini juga menunggu data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal I-2025, yang diperkirakan melambat ke 4,9 persen dari sebelumnya 5,02 persen pada kuartal IV-2024.

"Jika angka yang keluar sesuai perkiraan atau lebih tinggi, pasar kemungkinan akan merespons positif," ujar Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (4/5).

Ia melihat sektor yang masih memiliki peluang bergerak positif berasal dari saham-saham unggulan, terutama di sektor bahan baku, perbankan, dan telekomunikasi.

Selain itu, sentimen positif datang dari laporan keuangan kuartal I-2025 yang cukup kuat, serta musim pembagian dividen dari kinerja 2024.

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.

Pertama, saham Erajaya Swasembada atau ERAA yang ditutup menguat 3,02 persen ke posisi 478 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi ERAA dapat menyentuh level 515 pada pekan ini.

Kedua, saham Petrindo Jaya Kreasi atau CUAN yang ditutup menguat 7,72 persen ke posisi 7.675 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi CUAN dapat menyentuh level 8.500 pada pekan ini.

Ketiga, saham PT Bumi Resources Tbk atau BUMI yang ditutup menguat 4,67 persen ke posisi 112 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BUMI dapat menyentuh level 128 pada pekan ini.

Keempat, saham Bank Mandiri atau BMRI yang ditutup menguat 1,43 persen ke posisi 4.960 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BMRI dapat menyentuh level 5.200 pada pekan ini.

Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG untuk sepekan ini masih berpeluang untuk menguat, walaupun kenaikannya kemungkinan tidak besar.

Ia memprediksi IHSG bergerak di kisaran level support 6.713 dan resistance 6.878.

"Beberapa hal yang diperkirakan mempengaruhi pergerakan pasar antara lain investor sedang menunggu pengumuman data tenaga kerja AS (NFP) yang akan dirilis malam ini," ujarnya.

Selain itu, harga komoditas global, seperti minyak mentah dan batu bara masih diperkirakan naik. Kemudian, masih ada laporan keuangan emiten untuk kuartal I-2025 yang dirilis pekan ini.

Lalu, ia mengatakan investor juga akan memperhatikan data ekonomi dari beberapa negara, seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia, suku bunga AS, serta data perdagangan dan inflasi dari China.

Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk atau LSIP yang ditutup menguat 0,85 persen ke level 1.180 pekan lalu. Ia memproyeksi LSIP dapat menyentuh level 1.225 pekan ini.

Kemudian, Herditya merekomendasikan saham PT Midi Utama Indonesia Tbk atau MIDI yang ditutup menguat 3,59 persen ke posisi 404 pekan lalu. Ia memproyeksi MIDI dapat menyentuh level 422 pada pekan ini.

Herditya juga merekomendasikan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk atau TPIA yang ditutup menguat 9,84 persen ke level 8.650 pada pekan lalu. Ia memproyeksi TPIA bisa menyentuh level 9.150 pada pekan ini.

[Gambas:Video CNN]

(agt)

Read Entire Article
Korea International