China Bangun Bendungan Raksasa, Bakal Habiskan Rp2.724 Triliun

4 hours ago 2

CNN Indonesia

Minggu, 20 Jul 2025 01:55 WIB

China memulai pembangunan bendungan raksasa di sungai Yarlung Tsangpo dengan investasi 1,2 triliun yuan. India khawatir akan dampak proyek ini di hilir. China mulai membangun bendungan raksasa di sungai Yarlung Tsangpo, yang mengalir melalui Tibet hingga ke hilir India, pada hari ini, Sabtu (19/7). Ilustrasi (AFP/STR)

Jakarta, CNN Indonesia --

China mulai membangun bendungan raksasa di sungai Yarlung Tsangpo, yang mengalir melalui Tibet hingga ke hilir India, pada hari ini, Sabtu (19/7). Proyek tersebut dilaporkan bisa mencapai 1,2 triliun yuan atau sekitar Rp2.724 triliun.

Kantor berita Xinhua melaporkan upacara peletakan batu pertama di Nyingchi, Tibet dihadiri Perdana Menteri China Li Qiang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Listrik yang dihasilkan terutama akan disalurkan ke wilayah lain untuk konsumsi, sekaligus memenuhi kebutuhan listrik lokal di Tibet," demikian laporan Xinhua, dikutip AFP.

Proyek ini akan mencakup pembangunan lima pembangkit listrik tenaga air, dengan total investasi diperkirakan sekitar 1,2 triliun yuan atau sekitar Rp2.724 triliun.

China menyetujui proyek tersebut pada Desember lalu. Mereka yakin pembangunan ini tak berdampak negatif di hilir dan siap berkomunikasi dengan negara-negara di wilayah hilir sungai.

Namun negara tetangga, India menyampaikan kekhawatiran terkait proyek China di Tibet. Sungai Brahmaputra India berada di hilir aliran itu.

"Kami akan memantau dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan kami," demikian menurut pemerintah India.

Kementerian Luar Negeri India juga telah mendesak China untuk memastikan bahwa kepentingan negara-negara hilir di Sungai Brahmaputra tak dirugikan aktivitas di hulu.

India dan China kerap berselisih soal perbatasan. Mereka bahkan menempatkan puluhan ribu tentara di perbatasan masing-masing.

Selain kekhawatiran di hilir, para aktivis lingkungan juga mewanti-wanti dampak signifikan mega proyek semacam itu Tibet. Dataran tinggi tersebut, menurut mereka, sensitif secara ekologis.

(fra/isa/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International