Cara Mengolah Sampah Dapur, Bisa Belajar Juga di Eco Future Fest

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Cara mengolah sampah dapur jadi kompos tanaman adalah langkah sederhana yang bisa membawa dampak besar, baik bagi lingkungan maupun bagi kehidupan sehari-hari.

Dengan melakukan cara ini, kamu bukan hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga menciptakan siklus baru yang lebih ramah lingkungan.

Selain memberi manfaat praktis, membuat kompos dari sampah dapur juga menjadi bentuk kepedulian kecil terhadap bumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses pengomposan membantu mengurangi emisi gas metana yang dihasilkan dari pembusukan sampah organik di tempat pemrosesan akhir (TPA).

Selain menjadi kompos, sampah dapur juga bisa didaur ulang, misalnya saja minyak jelantah. Kamu bisa mengirimkannya ke tempat-tempat daur ulang, salah satunya adalah yang ada di Jakarta Eco Future Fest 2025

Digagas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada 25-26 September di Cibis Park, Jakarta Selatan, yang informasi lengkapnya ada di tautan ini.

Kamu bisa menukarkan 3 liter minyak jelantahmu dengan 1 liter minyak baru di booth Greenia, atau ke booth TUKR untuk mendapatkan Rp5.000 untuk setiap liter minyak jelantah, dengan tambahan cashback Rp10.000 untuk yang membawa minimal 5 lieter.

Di Jakarta Eco Future Fest ini kamu bukan hanya bisa mengunjungi pasar kreatif UMKM, mengikuti workshop, mendonasikan minyak jelantah, botol plastik hingga pakaian bekas, tapi juga bisa mendapat hadiah menarik dengan mengumpulkan poin.

Sementara untuk sampah dapur lainnya, kamu bisa memeriksa cara pengolahannya seperti berikut: 

Cara mengolah sampah dapur jadi kompos padat

Melansir penjelasan dalam buku Cara Cepat Membuat Kompos dari Limbah karya Untung Suwahyono, kamu bisa membuat kompos padat dari limbah rumah tangga. Berikut bahan dan cara mengolah sampah dapur jadi kompos tanaman.

Bahan-bahan untuk membuat kompos padat

  • Wadah seperti tong
  • Sisa sayuran, kulit buah, atau bahan organik lainnya
  • bioaktivator

Cara membuat kompos padat

  1. Gunakan tong atau komposter sebagai tempat pengolahan sampah organik. Pilih ukuran wadah yang sesuai dengan jumlah sampah dapur yang biasanya dihasilkan. Pastikan wadah bisa ditutup rapat agar proses penguraian berjalan optimal.
  2. Isi wadah dengan sisa sayuran, kulit buah, atau bahan organik lain yang aman untuk dijadikan kompos.
  3. Hindari mencampur bahan berlemak, berminyak, atau tulang karena bisa memperlambat proses penguraian. Semakin beragam bahan organik yang digunakan, semakin kaya pula nutrisi kompos yang dihasilkan.
  4. Setelah wadah terisi penuh, tutup rapat dan biarkan sampah melalui proses penguraian alami. Proses ini biasanya berlangsung selama tiga hingga empat bulan. Selama periode tersebut, mikroorganisme akan bekerja memecah bahan organik menjadi kompos.
  5. Untuk mempercepat proses pengomposan, kamu bisa menambahkan bioaktivator seperti EM-4. Cairan ini mengandung mikroorganisme yang membantu mempercepat pembusukan. Dengan tambahan bioaktivator, waktu yang dibutuhkan bisa lebih singkat dan hasil kompos lebih merata.
  6. Kompos yang sudah matang biasanya berwarna hitam pekat dan memiliki tekstur gembur seperti tanah. Aromanya pun berubah menjadi segar, mirip bau tanah setelah hujan, bukan bau busuk seperti sampah.
  7. Jika sudah memenuhi tanda-tanda ini, berarti kompos siap dipanen dari tong.
  8. Keluarkan kompos dari wadah dan biarkan diangin-anginkan selama kurang lebih satu minggu. Tahap ini membantu menstabilkan kompos sehingga lebih aman untuk tanaman.

Setelah itu, barulah kompos bisa digunakan untuk menyuburkan tanah di kebun, pot, atau pekarangan rumah.

Cara mengolah sampah dapur jadi kompos cair

Selain kompos padat, sampah dapur juga bisa diolah menjadi kompos cair. Untuk membuatnya, kamu perlu menyiapkan bahan-bahan berikut ini.

Bahan-bahan untuk membuat kompos cair

  • Sampah organik, banyaknya disesuaikan dengan ukuran komposter yang digunakan
  • Bioaktivator boisca/propuri
  • Air secukupnya
  • Komposter dengan kapasitas bervariasi, mulai dari 20 hingga 200 liter sesuai kebutuhan
  • Pisau untuk mencacah sampah organik agar lebih mudah terurai
  • Sprayer berukuran 1 liter untuk memudahkan aplikasi kompos cair ke tanaman

Cara membuat kompos cair

  1. Setelah semua alat dan bahan siap, pilah masukkan sampah organik ke dalam komposter.
  2. Jenis sampah yang besar atau keras, seperti batang tanaman, daun lebar, atau kulit buah tebal, sebaiknya dirajang terlebih dahulu. Dengan begitu, proses pembusukan berlangsung lebih sempurna dan volume sampah yang bisa terurai pun bertambah banyak.
  3. Langkah selanjutnya, semprotkan cairan bioaktivator ke permukaan sampah sambil diaduk merata. Bioaktivator ini berperan penting untuk mempercepat fermentasi sehingga hasil kompos cair dapat digunakan dalam waktu yang lebih singkat.
  4. Tambahkan air secukupnya jika diperlukan agar kondisi sampah tetap lembap.
  5. Dalam beberapa minggu, cairan hasil penguraian akan terkumpul di bagian bawah komposter.

Cairan inilah yang disebut kompos cair, siap dipakai untuk menyuburkan tanaman atau dijadikan campuran dalam pembuatan kompos lainnya.

Sebagai catatan, sebelum diaplikasikan ke tanaman, kompos cair biasanya diencerkan terlebih dahulu dengan air (perbandingan umum 1:10 atau 1:5) agar tidak terlalu pekat bagi tanaman.

Itulah penjelasan mengenai cara mengolah sampah dapur jadi kompos tanaman. Selamat mencobanya di rumah.

(han/juh)

Read Entire Article
Korea International