Berseteru Panas, Trump Tegaskan Ogah Temui Elon Musk

11 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan tak berencana untuk bertemu dan berbicara dengan Elon Musk.

Hal ini menandakan perseteruan antara keduanya terkait rancangan undang-undang (RUU) pemotongan pajak dan belanja negara belum akan mereda dalam waktu dekat.

Berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan Air Force One, Trump menyatakan dirinya 'tidak memikirkan' CEO Tesla tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya harap dia sukses dengan Tesla," ujarnya, Jumat (6/6), melansir Reuters.

Meski demikian, Trump menegaskan akan meninjau kembali kontrak besar yang dimiliki Musk dengan pemerintah federal.

"Kami akan meninjau semuanya. Itu uang yang sangat besar," katanya.

Seorang pejabat Gedung Putih yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Trump bahkan mungkin akan melepas mobil Tesla Model S berwarna merah yang ia beli pada Maret lalu.

Sementara itu, Musk tak secara langsung menanggapi Trump. Namun dirinya tetap melontarkan kritik terhadap RUU pajak dan belanja yang diusung Partai Republik dan menjadi bagian penting dari agenda domestik Trump.

Di platform media sosial miliknya, X, Musk membagikan unggahan pengguna lain yang menyebut RUU tersebut akan merugikan Partai Republik secara politis dan menambah utang nasional AS yang saat ini mencapai US$36,2 triliun atau setara Rp588.541,32 triliun (asumsi kurs Rp16.258 per dolar AS).

Ia membalas 'tepat sekali' pada unggahan yang menyebut Trump merespons kritik Musk dengan serangan pribadi.

Musk juga menyuarakan perlunya partai politik baru di AS yang mewakili 80 persen masyarakat di tengah.

Elon Musk receives a golden key from U.S. President Donald Trump in the Oval Office at the White House in Washington, D.C., U.S., May 30, 2025. REUTERS/Nathan HowardPresiden AS Donald Trump dan Elon Musk terus berseteru panjang. (REUTERS/Nathan Howard)

Sumber yang dekat dengan Musk menyebutkan, kemarahannya mulai mereda dan ia kemungkinan akan mencoba memperbaiki hubungan dengan Trump. Namun, perseteruan mereka telah mengakhiri hubungan yang sebelumnya erat.

Ketegangan ini memuncak hanya sehari setelah keduanya saling menyerang secara terbuka.

Harga saham Tesla sempat naik pada Jumat (6/6) setelah merosot 14 persen pada hari sebelumnya, kehilangan nilai pasar sebesar US$150 miliar atau Rp2.438,70 triliun. Ini menjadi penurunan terbesar dalam sejarah perusahaan dalam satu hari.

Sebagian besar sekutu Musk memilih diam selama perseteruan berlangsung. Namun, investor James Fishback menyerukan agar Musk meminta maaf.

"Presiden Trump telah menunjukkan kesabaran dan kebesaran hati, sementara sikap Elon sangat mengecewakan dan terus terang mengganggu," ujarnya dalam pernyataan resmi.

Musk, orang terkaya di dunia, diketahui menyumbang besar untuk kampanye Trump dalam Pemilu AS 2024. Trump bahkan sempat menunjuk Musk untuk memimpin inisiatif pemangkasan anggaran dan pengurangan birokrasi di pemerintah federal.

Namun, hasilnya jauh dari target. Musk hanya berhasil memangkas sekitar 0,5 persen dari total pengeluaran, jauh dari ambisinya untuk memangkas US$2 triliun dari anggaran negara.

Setelahnya, Musk mengecam RUU pajak dan belanja Trump sebagai 'kekejian yang menjijikkan', yang kemudian memperumit proses pengesahan RUU tersebut di Kongres.

RUU itu telah lolos di DPR bulan lalu dan kini dibahas di Senat, di mana Partai Republik berjanji akan merevisinya. Para analis independen memperkirakan RUU ini akan menambah utang negara sebesar US$2,4 triliun atau Rp39.019,31 triliun dalam 10 tahun ke depan.

(del/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International