Jakarta, CNN Indonesia --
Indra Yeni awalnya hanya membuka konter pulsa dan warnet di sebuah ruko yang berada di tepi Jalan Raya Puncak, Cianjur, Kabupaten Bogor.
Usaha tersebut ia geluti sejak awal 2010 lalu. Setelah mendapat informasi dari pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI), Yeni mencoba menjadi Agen BRILink mulai 2015.
Yeni bisa dibilang menjadi pelopor AgenBRILink di wilayah Puncak, Bogor. Kini ia memiliki dua gerai AgenBRILink di jalur utama wisata Puncak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu AgenBRILink miliknya berada di wilayah Desa Tugu Selatan, Cisarua. Lokasinya berada di sebelum tempat wisata Gunung Emas jika kita dari arah Jakarta menuju Cianjur.
Siang itu, Senin (21/4), sejumlah orang silih berganti datang ke AgenBRILink yang berada di tepi Jalan Raya Puncak. Mereka ingin melakukan transaksi.
Ada yang menarik tabungan dari rekening BRI miliknya. Kemudian melakukan transfer ke bank lain hingga mengisi saldo dompet digital.
Yeni mempercayakan konter di dekat wisata Gunung Emas itu kepada menantunya, Nadia yang masih berusia 28 tahun. Nadia yang membantu para nasabah BRI atau masyarakat umum.
Nadia mengatakan transaksi keuangan di AgenBRILink cukup lengkap. Hampir semua jenis transaksi dan pembayaran bisa dilakukan lewat AgenBRILink.
"Tarik tunai, transfer antar bank, top up e-wallet. Bayar listrik bisa, terus bayar BPJS bisa, beli pulsa," kata Nadia di konternya.
Nadia mengatakan dalam sehari ia bisa melayani puluhan transaksi. Konter AgenBRILink milik mertuanya itu buka dari pukul 08.00 sampai 20.00 WIB.
Selain transaksi keuangan dan pembayaran, menurut Nadia, AgenBRILink juga membantu penyaluran bantuan sosial (bansos) pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Program Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (PTPK), dan Program Indonesia Pintar (PIP), hingga pencarian uang pensiun.
Nadia menyebut selain penduduk sekitar, banyak wisatawan atau pekerja proyek di kawasan Puncak melakukan transaksi di tempatnya.
Nadia mengatakan dalam sehari total nilai transaksi nasabah hampir Rp100 juta. Namun, pada saat pembagian THR berbarengan dengan bansos, transaksi bisa sampai Rp300 juta.
"Waktu kemarin itu sampai (uang) cash ibu habis, nyari lagi. Butuh Rp300 juta kemarin, sampai keteteran," ujarnya.
Nadia menyebut keberadaan AgenBRILink di daerah, seperti di Puncak ini sangat membantu masyarakat sekitar. Terlebih masih banyak orang tua yang gagap teknologi alias gaptek.
"Di sini gak sepi, mungkin pertama kaya orang tua orang tua itu gaptek, kadang mau tarik tunai dikasih tau pin-nya. Ditambah jauhkan bank di Pasar Cisarua," katanya.
Karyawan AgenBRILink di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. (Foto: CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Program gagasan BRI
Kepala Departemen Ekosistem Mikro BRI RO Jakarta 2, Rizki Yoga M mengatakan program AgenBRILink ini merupakan konsep yang digagas BRI lalu diusulkan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada 2014. Saat itu belum ada konsep mengenai model bisnis AgenBRILink.
Yoga menyebut untuk menjadi AgenBRILink juga terbilang mudah. Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi, seperti memiliki identitas KTP, NPWP, Surat Keterang Usaha (SKU), SK Pegawai Tetap, SK Pensiunan. Kemudian belum menjadi agen penyelenggara laku pandai lainnya.
Yoga mengatakan calon agen juga harus memiliki usaha yang sudah berjalan minimal 2 tahun. Umumnya usaha yang dijalanan para agen ini toko kelontong atau konter pulsa.
"Jadi agen bank itu, agen laku pandai itu hanya boleh satu saja.Jadi kalau udah jadi agen (Bank) Mandiri enggak boleh lagi jadi agen BRILink," kata Yoga.
Lebih lanjut, Yoga mengatakan layanan yang diberikan di AgenBRILink beragam dengan ratusan fitur transaksi. Sistem kerja sama antara BRI dan agen konsep sharing fee.
"AgenBRILink itu sebagian itu ada yang bertindak sebagai Mitra Umi dalam artian dapat membantu realisasi pinjaman sampai dengan Rp10 juta," katanya.
Yoga menyebut BRI juga membuat program pembinaan kepada para AgenBRILink. Selain itu ada pemberian penghargaan bagi AgenBRILink yang terpilih setiap tahunnya.
"Biasanya pun kalau yang terbesar itu ada signature program tahunan,itu dari kantor pusat BRI itu kita bagi-bagi hadiah tuh mobil biasanya.Untuk tahun ini juga sama, 2025 kita juga bagi-bagi mobil juga gitu.Ada 4 mobil untuk AgenBRILink seluruh Indonesia," ujarnya.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI secara konsisten mendukung inklusi keuangan dan penguatan ekonomi kerakyatan melalui keberadaan AgenBRILink yang hingga akhir Maret 2025 berjumlah 1,2 juta agen.
Sepanjang triwulan I tahun ini, AgenBRILink berhasil membukukan volume transaksi sebesar Rp423 triliun. Jumlah AgenBRILink juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 49,48 persen secara tahunan, dari 796.836 agen pada Maret 2024 menjadi 1,2 juta agen pada akhir Maret 2025.
Dengan pertumbuhan tersebut, jaringan AgenBRILink kini telah melayani lebih dari 67 ribu desa dan menjangkau lebih dari 88 persen wilayah Indonesia.
AgenBRILink menyediakan beragam layanan yang mempermudah kebutuhan harian, seperti pembayaran tagihan listrik, air, BPJS, telepon, pembelian pulsa, hingga pembayaran cicilan.
(fra/fra)