Bank Mandiri Bukukan Awal 2025 yang Sehat dan Berkelanjutan

13 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membuktikan ketangguhannya di awal 2025 dengan mencatatkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Melalui strategi penguatan ekosistem wholesale dan perluasan kredit berkelanjutan, bank pelat merah ini berhasil memberikan kontribusi merata terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam paparan kinerja Triwulan I 2025 di Jakarta, Selasa (29/4), Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyampaikan bahwa sinergi dengan berbagai mitra dan partisipasi dalam program pemerintah menjadi langkah strategis untuk memperluas akses layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Sebagai bagian dari BUMN, Bank Mandiri memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Kami berkomitmen untuk menjaga kinerja tetap sehat, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di seluruh wilayah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (2/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga Maret 2025, kredit konsolidasi Bank Mandiri tercatat sebesar Rp1.672 triliun, tumbuh signifikan 16,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif baik di segmen wholesale maupun retail.

Darmawan melanjutkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri juga tersebar merata di seluruh Indonesia, melampaui rata-rata pertumbuhan industri. Hal ini menunjukkan efektivitas strategi ekspansi inklusif yang diterapkan perseroan.

"Selama kuartal pertama 2025, pertumbuhan Bank Mandiri tersebar merata di seluruh wilayah Tanah Air dan juga mencatatkan pertumbuhan kredit dan DPK di atas rata-rata pertumbuhan industri," imbuh dia.

Bank Mandiri secara konsisten membidik sektor-sektor prospektif dan resilien dalam penyaluran kreditnya, seperti konstruksi dan infrastruktur, energi, makanan dan minuman, serta sektor padat karya lainnya. Hasilnya, kredit korporasi tumbuh sebesar 20% YoY atau bertambah Rp102 triliun menjadi Rp608 triliun.

Segmen komersial juga menunjukkan kinerja mengesankan dengan pertumbuhan 21,4% YoY, mencapai Rp296 triliun. Tidak ketinggalan, komitmen Bank Mandiri terhadap ekonomi kerakyatan dipertegas dengan peningkatan kredit kepada sektor UMKM sebesar Rp11 triliun menjadi Rp136 triliun pada tiga bulan pertama 2025.

Kinerja positif Bank Mandiri juga diikuti dengan pertumbuhan yang berkualitas. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) secara bank only dapat dijaga di level rendah yaitu 1,01% pada Maret 2025. Hal ini berdampak pada perbaikan biaya kredit (Cost of Credit/CoC) yang membaik ke level 0,71% per Maret 2025, dari 0,99% pada periode tahun sebelumnya.

"Kami terus memperkuat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan seiring dengan percepatan ekspansi di berbagai sektor," tegas Darmawan.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Bank Mandiri juga memperkuat manajemen risiko. NPL coverage ratio Bank Mandiri secara bank only terjaga di level 299%, mencerminkan ketahanan finansial yang kuat dalam mengantisipasi risiko kredit.

Darmawan menekankan, penguatan manajemen risiko saat ini menjadi fondasi utama perseroan untuk memastikan pertumbuhan tetap berkelanjutan dalam jangka panjang.

"Kami optimis, dengan manajemen risiko yang kuat, Bank Mandiri tidak hanya mampu menjaga ketahanan bisnis di tengah berbagai dinamika, sekaligus membuka banyak peluang untuk tumbuh lebih optimal dalam mendukung kemajuan ekonomi Indonesia ke depan," pungkasnya.

Bank Mandiri terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui transformasi digital dan perluasan layanan keuangan yang inklusif, sejalan dengan perannya sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia.

(rir)

Read Entire Article
Korea International