Banjir Bandang di Australia: 4 Orang Tewas, 50 Ribu Orang Terisolasi

4 hours ago 2

CNN Indonesia

Sabtu, 24 Mei 2025 17:40 WIB

Banjir bandang melanda wilayah pesisir Australia. Pada Jumat (23/5), banjir dilaporkan telah menelan empat korban jiwa. Banjir bandang melanda wilayah pesisir Australia sejak awal pekan ini. (REUTERS/Hollie Adams)

Jakarta, CNN Indonesia --

Banjir bandang melanda wilayah pesisir Australia sejak awal pekan ini. Banjir dilaporkan menelan empat korban jiwa dan puluhan ribu penduduk terisolasi hingga Jumat (23/5).

Korban pertama ditemukan di dekat Taree, New South Wales. Jasap seorang pria berusia 80-an ditemukan di dalam rumah yang terendam banjir. New South Wales sendiri menjadi negara bagian paling terdampak banjir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah kedua diyakini seorang pria berusia 30-an yang dilaporkan hilang. Jenazahnya ditemukan di perairan banjir di Mid North Coast.

Seorang wanita berusia 60 tahun juga ditemukan tewas di dalam kendaraannya. Sebelumnya, polisi telah memperingatkan wanita tersebut untuk tidak berkendara melewati banjir pada Rabu malam. Namun, ia memaksa diri dan terjebak.

Melansir The Independent, badan layanan darurat setempat kini tengah menilai kerusakan di wilayah pantai New South Wales yang dilanda banjir paling parah. Di wilayah ini, banjir memutus aliran air, menyapu bersih hewan ternak, dan menghancurkan rumah-rumah.

Diperkirakan setidaknya ada 10 ribu properti yang mengalami kerusakan akibat banjir. Pada Jumat, kondisi banjir dilaporkan berangsur membaik.

Namun, sekitar 50 ribu warga masih berada di wilayah yang terisolasi banjir.

Wilayah Hunter dan Mid North Coast di New South Wales terkena dampak paling parah. Mid North Coast juga mengalami hujan lebat sepanjang Kamis (22/5).

Tak hanya itu, banjir juga mengakibatkan lebih dari 100 sekolah ditutup pada Kamis. Ribuan properti juga mengalami mati listrik.

Australia telah mengalami cuaca ekstrem dalam beberapa waktu terakhir akibat perubahan iklim. Setelah kekeringan dan kebakaran hutan yang dahsyat pada akhir dekade lalu, banjir sering menimpa Australia dan menjadi malapetaka sejak 2021.

(asr/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International