Australia Gelar Pemilu Hari Ini, Akankah Partai Buruh Berkuasa Lagi?

15 hours ago 3

CNN Indonesia

Sabtu, 03 Mei 2025 13:48 WIB

Australia menggelar pemilihan umum (Pemilu) pada hari ini, Sabtu (3/5). Bagaimana proyeksi hasilnya? Australia menggelar pemilihan umum (Pemilu) pada hari ini, Sabtu (3/5). Ilustrasi. (Saeed KHAN / AFP).

Jakarta, CNN Indonesia --

Australia menggelar pemilihan umum (Pemilu) pada hari ini, Sabtu (3/5). Warga tampak memadati tempat pemungutan suara (TPS) sejak pagi.

Di pemilu ini, warga Australia akan memilih anggota parlemen dari partai-partai yang mencalonkan.

Warga akan memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengusulkan atau memprakarsai undang-undang. Tahun ini ada 150 kursi parlemen yang diperebutkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pemilih juga akan memilih perwakilan untuk negara bagian atau teritori mereka di majelis tinggi parlemen, Senat, yang meninjau undang-undang yang disahkan DPR. Ada 76 kursi untuk posisi senat, demikian dikutip Al Jazeera.

Untuk membentuk pemerintah partai harus meraih suara mayoritas setidaknya 76 suara DPR.

Hasil pemilu menentukan suara mayoritas partai yang pada akhirnya bisa membentuk pemerintahan dan mengamankan pemilihan perdana menteri.

Jika tidak ada partai yang memperoleh suara mayoritas, partai dengan jumlah kursi terbanyak membentuk pemerintahan minoritas dan bekerja sama dengan partai-partai yang lebih kecil atau anggota independen.

Di pemilu kali ini, Partai Buruh yang dipimpin Perdana Menteri Petahana Anthony Albanese bersaing dengan Koalisi Liberal Nasional pimpinan Peter Dutton, partai kecil, dan independen untuk mendapat kursi.

Berdasarkan perkiraan lembaga survei YouGov, Partai Buruh akan meraih suara 31,4 persen dan koalisi Dutton 31,1 persen.

Para analis menilai jika Partai Buruh membentuk pemerintahan minoritas, kemungkinan besar mereka akan bekerja sama dengan Partai Hijau atau kelompok independen beraliran tengah yang fokus ke isu lingkungan, Teals.

(ans/sfr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International