Anak Bos Kripto Prancis Selamat dari Upaya Penculikan Geng Bertopeng

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekelompok warga pejalan kaki berhasil menggagalkan upaya penculikan terhadap anak perempuan dan cucu dari seorang bos mata uang kripto di Paris, Prancis, pada Selasa (13/5).

Upaya penculikan ini terjadi pada Selasa siang di distrik 11 Paris yang terkenal ramai dan terekam kamera CCTV kota. AFP melaporkan bahwa perempuan tersebut adalah putri dari CEO dan salah satu pendiri Paymium, sebuah platform tukar-menukar mata uang kripto asal Prancis.

Insiden ini menjadi kekerasan terbaru yang menargetkan pelaku industri kripto di Prancis dan menjadi yang kedua terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Setidaknya lima kasus kekerasan yang menargetkan pebisnis kripto terjadi di Prancis sejak 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut sumber kepolisian kepada kantor berita AFP, empat pria bertopeng menyerang anak perempuan bos kripto tersebut yang tengah lima bulan mengandung. Suami dan anak-anak dari korban juga ikut menjadi target kekerasan dan upaya penculikan.

Dalam rekaman video terlihat tiga pria bertopeng keluar dari sebuah van putih yang diberi logo seolah-olah milik perusahaan pengiriman Chronopost.

Sang perempuan dan pasangannya melawan, terdengar teriakan keras meminta tolong. Salah satu saksi mata kepada BFMTV mengatakan bahwa para pelaku berusaha "menyeret paksa seorang perempuan muda" ke dalam kendaraan.

Perempuan tersebut sempat merebut senjata dari salah satu pelaku dan melemparkannya ke jalan. Menurut sumber BFMTV, senjata itu ternyata palsu dan telah diamankan oleh pihak berwenang.

Teriakan korban menarik perhatian warga yang lewat, dan beberapa di antaranya langsung turun tangan. Salah satu warga bahkan membawa alat pemadam kebakaran.

"Saya lihat orang-orang berteriak menyuruh mereka berhenti. Ada seorang pria yang membawa alat pemadam kebakaran ke tengah jalan untuk mencoba mengusir para pelaku," ujar seorang saksi kepada BFMTV seperti dikutip CNN.

Akhirnya, para pelaku menyerah. Tiga dari mereka kembali masuk ke dalam van dan melarikan diri bersama pelaku keempat yang bertugas sebagai sopir.

Setelah para pelaku kabur, korban dibantu oleh warga sekitar. Ketiganya mengalami luka ringan dan dirawat di rumah sakit. Sang perempuan mengalami syok, sementara wajah pasangannya penuh darah.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, mengumumkan akan bertemu dengan para pelaku industri kripto untuk membahas isu keamanan menyusul serangkaian serangan yang terjadi belakangan ini.

Menanggapi insiden tersebut, Paymium mengeluarkan pernyataan yang mendesak pihak berwenang untuk "segera mengambil langkah guna memperkuat perlindungan terhadap para pekerja di ekosistem perusahaan mata uang kripto."

Perusahaan juga berterima kasih kepada Retailleau karena telah bersedia bertemu dan membahas isu ini lebih lanjut.

Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka "sangat berduka" atas serangan yang terjadi pada Selasa itu dan menyampaikan dukungan penuh kepada keluarga korban.

Hingga saat ini, belum ada tersangka yang ditangkap terkait insiden ini. Kantor Kejaksaan Paris menyampaikan kepada CNN pihaknya telah membuka penyelidikan atas dugaan upaya penangkapan, penculikan, penyekapan sewenang-wenang oleh geng terorganisir, kekerasan berat, serta keterlibatan dalam asosiasi kriminal.

Sementara itu, pihak Chronopost menyatakan bahwa van yang digunakan para pelaku bukan milik perusahaan mereka dan kemungkinan besar hanya meniru merek mereka.

"Setelah kami pastikan tidak ada kendaraan yang hilang dari armada kami, dan mengingat adanya logo yang tidak sesuai pada kendaraan dalam rekaman, kami meyakini bahwa ini adalah tindakan penyalahgunaan identitas merek," tulis Chronopost melalui akun X.

Serangan pada Selasa ini menambah daftar penculikan yang menargetkan figur-figur di dunia kripto Prancis.

Pada 1 Mei lalu, ayah dari seorang pengusaha kripto diculik di distrik ke-14 Paris di mana sang pelaku meminta tebusan. Polisi berhasil membebaskan korban yang kehilangan satu jarinya itu pada 3 Mei.

Lima tersangka ditangkap di lokasi penyanderaan, dan dua lainnya sehari kemudian. Namun, dua dari mereka kemudian dibebaskan.

Pada Januari lalu, David Balland, salah satu pendiri perusahaan kripto Prancis Ledger, mengalami luka parah di tangan setelah ia dan istrinya diculik dari rumah mereka di Prancis tengah.

Mereka berhasil dibebaskan setelah operasi polisi. Para penculik menuntut tebusan sebesar 10 juta euro (sekitar Rp183 miliar) dalam bentuk kripto. Menurut BFMTV sebagian besar dana tersebut berhasil dilacak, dibekukan, dan disita oleh pihak berwenang.

(tim/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International