CNN Indonesia
Kamis, 01 Mei 2025 02:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS) masih dalam tahap awal. Belum ada keputusan yang final meski ia sudah menyambangi Negeri Paman Sam tersebut.
Hal tersebut disampaikan Airlangga usai Rapat Koordinasi Terbatas Pembahasan Perkembangan Negosiasi Pengenaan Tarif AS kepada Indonesia yang dihadiri oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Hilirisasi/BPKM Rosan P Roeslani.
"Terkait tarif kan sedang proses, sedang berjalan. Jadi kita tunggu saja proses yang sedang berjalan, karena ada tim teknis, jadi semua masih tahap awal," ujarnya ditemui di Kantornya, Rabu (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga juga belum bisa memastikan apakah dirinya akan kembali ke AS atau tidak untuk melanjutkan negosiasi. Pemerintah masih menunggu kabar dari Negeri Paman Sam.
"Perkembangan negosiasi dengan Amerika kita tunggu saja," jelasnya.
Sebelumnya, Airlangga mengklaim Indonesia dan AS sudah menandatangani kesepakatan terkait dengan negosiasi perdagangan. Namun, isinya masih rahasia dan tidak bisa disebarluaskan.
Menurut Airlangga, tim perdagangan AS (United States Trade Representative/USTR) bahkan mengapresiasi Indonesia yang mengambil langkah berdialog dengan mereka dan meminta agar perbincangan dilanjutkan.
"Indonesia sudah menandatangani non-disclosure agreement. Artinya apa yang kita bahas itu hanya untuk dua belah pihak, kita tidak publish ke masyarakat ataupun pihak lain," kata Airlangga dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin (28/4).
Tak hanya itu, Airlangga mengungkapkan Indonesia secara geopolitik dianggap sangat penting oleh AS sehingga diproyeksi negosiasi dengan Negeri Paman Sam akan berjalan lancar.
Pembicaraan dalam negosiasi bertujuan untuk menyeimbangkan neraca dagang antar kedua negara. Namun, dipastikan perdagangan yang akan di kerja sama kan tidak merugikan negara lain.
"Bapak Presiden memberikan arahan bahwa apa yang kita tawarkan itu adalah win-win solution dan kita tidak membedakan satu negara dengan negara lain. Jadi artinya relatif apa yang kita tawarkan adalah apa yang sedang kita lakukan di dalam negeri, terutama salah satunya adalah untuk melakukan deregulasi, kemudian juga melalui satgas yang dibentuk," terangnya.
(fra/ldy/fra)