7 Fakta Terbaru Gempa M 7,7 Guncang Myanmar hingga Thailand

1 day ago 4

CNN Indonesia

Selasa, 01 Apr 2025 08:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Lebih dari 2.000 orang meninggal dunia usai gempa bumi magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3). Gempa kuat ini bahkan terasa sampai ke Thailand hingga China. 

Gempa terjadi sekitar pukul 13.20 WIB, dengan episenter gempa terletak pada kedalaman 10 km. Dari analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melihat lokasi dan kedalaman episenter, gempa berjenis gempa bumi dangkal karena aktivitas Sesar Besar Sagaing.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme mendatar (strike-slip)," kata Direktur Gempa Bumi BMKG Daryono dalam keterangan tertulis, Jumat (28/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempa mengakibatkan kerusakan hebat di Myanmar. Junta militer menetapkan status darurat di sebagian wilayah. Sementara Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra juga menyebut pemerintah setempat mendeklarasikan status darurat di Bangkok.

Berikut beberapa fakta terbaru gempa Myanmar yang dihimpun CNNIndonesia.com.

1. Korban tewas lebih dari dua ribu jiwa

Jumlah korban tewas bertambah berdasar laporan terbaru junta militer yang dikutip media independen Myanmar Now.

Per Senin (31/3) petang, jumlah korban tewas sebanyak 2.056 orang, sedangkan korban luka 3.900 orang. Sementara jumlah orang hilang dilaporkan sebanyak 300 orang.

Kemudian di Bangkok, sebanyak 18 orang tewas. Sebanyak 11 orang di antaranya tewas saat sebuah bangunan yang sedang dibangun runtuh dalam hitungan menit. Selain di Bangkok, dilaporkan tujuh orang tewas.

Dikutip dari CNN, operasi pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan untuk sekitar 80 orang yang masih hilang.

2. Myanmar tetapkan masa berkabung

Junta militer Myanmar mendeklarasikan masa berkabung selama seminggu pada Senin (31/3). Dalam sebuah pernyataan resmi, junta juga mengumumkan bahwa bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang sampai 6 April 2025.

3. Warga belum terima bantuan

Warga Myanmar mengaku belum mendapat bantuan usai gempa. Hingga Minggu (30/3), sejumlah warga di daerah yang parah terdampak gempa berkata bantuan masih sangat terbatas hingga memaksa mereka berjuang sendiri.

Han Zin, seorang warga Myanmar, berkata seluruh kota Sagaing yang berada di episentrum gempa hancur lebur. Sebagian besar kota tidak punya aliran listrik dan warga mulai kehabisan air minum.

"Kami tidak menerima bantuan apa pun, dan tidak ada petugas penyelamat yang terlihat," katanya.

Berlanjut ke sebelah...


Read Entire Article
Korea International