CNN Indonesia
Selasa, 04 Nov 2025 13:15 WIB
            Lebih dari 16.700 jadwal penerbangan di seluruh AS tertunda atau delay buntut government shutdown pemerintah yang per Senin ini memasuki hari ke-34. (Foto: REUTERS/Andres Stapff) 
            Jakarta, CNN Indonesia --
Lebih dari 16.700 jadwal penerbangan di seluruh Amerika Serikat mengalami delay atau tertunda buntut government shutdown pemerintah yang telah memasuki lebih dari satu bulan atau tepatnya 34 hari per Senin (3/11).
Situs pelacak penerbangan FlightAware mencatat belasan ribu penerbangan itu terpaksa delay selama akhir pekan pada Jumat (31/10) sampai Minggu (2/11) karena absennya pemandu lalu lintas udara (air traffic controller/ATC).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 2.282 penerbangan juga mesti dibatalkan karena masalah yang sama.
Pada Senin (3/11), FlightAware kembali mencatat bahwa jumlah penerbangan yang delay di AS mencapai lebih dari 4.000. Sebanyak 600 penerbangan juga dibatalkan di berbagai bandara besar seperti Chicago O'Hare, Dallas Fort Worth, Denver dan Newark.
Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA) mengakui bahwa ada lonjakan ketidakhadiran staf sehingga memaksa pihaknya mengurangi arus lalu lintas udara di AS guna mempertahankan standar keselamatan.
FAA pun mendesak agar shutdown segera berhenti supaya para staf dapat kembali digaji dan bertugas seperti sedia kala.
"Shutdown harus dihentikan sehingga para kontroler menerima upah mereka dan pelancong bisa terhindar dari disrupsi dan delay," demikian keterangan FAA pada Jumat, seperti dikutip Al Jazeera.
Menteri Transportasi Sean Duffy sementara itu mengatakan kepada CBS News bahwa delay semacam ini akan terus berlanjut guna memastikan keselamatan penerbangan.
Duffy mengatakan meski para staf ATC menggunakan waktu luang mereka untuk bekerja di tempat lain, mereka tidak akan dipecat.
"Ketika mereka memutuskan untuk memberi makan keluarga mereka, saya tidak akan memecat mereka," ucapnya.
Pemerintah AS telah mengalami shutdown selama 35 hari per Selasa (4/11). Shutdown adalah kondisi ketika sebagian lembaga pemerintahan federal harus berhenti beroperasi karena Kongres gagal menyetujui anggaran belanja.
Pemungutan suara untuk anggaran belanja berulang kali gagal disepakati karena Partai Demokrat bersikeras agar anggaran yang disahkan mencakup subsidi kesehatan, yang akan kedaluwarsa pada akhir tahun ini.
Sedikitnya 670.000 pegawai federal telah dirumahkan buntut shutdown. Sementara itu, sekitar 730.000 pegawai saat ini bekerja tanpa digaji.
(blq/rds)
















































