Viral Air Hujan Disebut Mengandung Mikroplastik, Benarkah?

21 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Media sosial ramai dengan narasi kandungan mikroplastik dalam air hujan di DKI Jakarta. Benarkah demikian?

Sebuah penelitian bertajuk 'Marine Pollution Bulletin' memang pernah mengkonfirmasi hal tersebut pada 2022 lalu. Namun, bukan berarti setiap tetes air hujan di Jakarta beracun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi bahwa ada partikel plastik berukuran sangat kecil, lebih halus dari debu yang ikut turun bersama hujan [adalah benar]," ujar salah satu peneliti Muhammad Reza Cordova, melansir detikhealth, Kamis (16/10).

Jenis mikroplastik yang ditemukan adalah serat sintetis seperti poliester dan nilon, serta fragmen kecil dari plastik kemasan. Ditemukan juga polibutadiena yang jadi polimer sintetis dari ban kendaraan.

"Mikroplastik ini berasal dari aktivitas manusia di kota besar. Misalnya, serat sintetis dari pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran terbuka sampah plastik, serta degradasi plastik di lingkungan terbuka," jelas Reza.

Lantaran ukurannya kecil, lanjut Reza, mikroplastik terbawa angin dan naik ke atmosfer lalu turun kembali lewat hujan.

"Mikroplastik ini bisa membawa bahan kimia tambahan dari proses produksi plastik atau polutan lain yang menempel di permukaannya," ujar Reza.

Bahaya mikroplastik untuk kesehatan

Mikroplastik menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia. Ukurannya yang sangat kecil membuat partikel mikroplastik dapat diserap oleh tubuh dengan mudah.

Komite bersama FAO dan WHO mengemukakan beberapa risiko mikroplastik seperti berikut.

1. Gangguan endokrin

Zat adiktif dalam plastik dapat mengganggu sistem endokrin dan hormonal tubuh.

2. Gangguan kekebalan tubuh

Partikel mikroplastik yang kecil dapat masuk ke pembuluh darah kapiler. Partikel ini diduga berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan perubahan DNA.

(asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International