Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah ulama Muslim terkemuka dunia mengeluarkan fatwa langka menyerukan seluruh umat Islam dan negara mayoritas Muslim untuk berjihad melawan Israel.
Fatwa ini keluar menyusul agresi brutal Tel Aviv yang terus menerus berlangsung ke Jalur Gaza Palestina sejak Oktober 2023 lalu hingga hari ini.
Sekretaris Jenderal Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS), Ali Al Qaradaghi, menyerukan seluruh negara Muslim "untuk segera campur tangan secara militer, ekonomi, dan politik demi menghentikan genosida dan kehancuran total ini, sesuai dengan mandat mereka".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketidakmampuan pemerintah Arab dan Islam dalam membela Gaza saat sedang dihancurkan, menurut hukum Islam, merupakan kejahatan besar terhadap saudara-saudara kita yang tertindas di Gaza," kata Qaradaghi dalam fatwa yang berisi sekitar 15 poin tersebut.
Qaradaghi dikenal sebagai salah satu tokoh agama paling dihormati di kawasan Timur Tengah. Fatwa yang dikeluarkannya memiliki bobot besar di kalangan 1,7 miliar Muslim Sunni di dunia.
Fatwa merupakan keputusan hukum Islam yang tidak mengikat dan biasanya dikeluarkan oleh ulama terkemuka. Ulama merilis fatwa berdasarkan Al Quran atau sunnah (perkataan dan tindakan Nabi Muhammad SAW).
"Diharamkan memberikan dukungan kepada musuh kafir [Israel] dalam upayanya memusnahkan umat Muslim di Gaza, dalam bentuk apa pun," ujar Qaradaghi dalam fatwanya seperti dikutip Middle East Eye pada Selasa (8/4).
"Diharamkan menjual senjata kepadanya, atau memfasilitasi transportasinya melalui pelabuhan atau jalur air internasional seperti Terusan Suez, Bab Al Mandab, Selat Hormuz, atau melalui jalur darat, laut, maupun udara lainnya."
"Komite [IUMS] mengeluarkan fatwa yang mewajibkan blokade udara, darat, dan laut terhadap penjajah sebagai bentuk dukungan terhadap saudara-saudara kita di Gaza," lanjutnya.
Pernyataan Qaradaghi juga didukung oleh 14 ulama Muslim terkemuka lainnya, yang mendesak seluruh negara Muslim untuk "meninjau kembali perjanjian damai mereka" dengan Israel, serta menyerukan umat Muslim di Amerika Serikat untuk menekan Presiden Donald Trump agar "menepati janji kampanyenya untuk menghentikan agresi dan mewujudkan perdamaian."
IUMS merupakan organisasi yang sebelumnya dipimpin oleh Yusuf Al Qaradawi. Berkantor pusat di Doha dengan kehadiran tambahan di Istanbul, Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) mengklaim mewakili puluhan ribu ulama dari seluruh dunia.
Organisasi ini didirikan pada tahun 2004 oleh Sheikh Yousef Al-Qaradawi, seorang ulama terkemuka namun kontroversial yang memimpin poros Ikhwanul Muslimin dan dikenal luas karena dukungannya terhadap aksi bom bunuh diri Hamas yang menargetkan warga sipil Israel.
(rds)