Tok! Tesla Setujui Paket Gaji Jumbo Elon Musk Rp16.711 T

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemegang saham Tesla menyetujui paket gaji CEO Elon Musk senilai US$1 triliun atau setara Rp16.711 triliun (asumsi kurs Rp16.714 per dolar AS).

Sebanyak 75 persen pemegang saham Tesla meloloskan usulan paket gaji jumbo itu dalam rapat umum pemegang saham tahunan perusahaan. Pemungutan suara itu tidak mencakup 15 persen saham perusahaan yang sudah dimiliki Musk.

Dengan gaji fantastis itu, Musk yang kini bestatus orang terkaya di dunia, bertambah gelarnya sebagai triliuner pertama di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat menghargainya," kata Musk usai hasil rapat diumumkan, dikutip CNN Business, Jumat (7/11).

Dalam sambutannya kepada para pemegang saham, Musk lebih banyak berbicara tentang robot, yang belum dijual, daripada tentang mobil perusahaan. Musk mengatakan robot akan lebih besar daripada bisnis mobil perusahaan, atau bahkan bisnis lainnya.

"Saya pikir ini akan menjadi produk terbesar sepanjang masa sejauh ini. Jadi, lebih besar dari ponsel, lebih besar dari apa pun. Saya rasa cara untuk membayangkannya adalah bahwa setiap manusia di Bumi ingin memiliki R2D2 atau C3PO mereka sendiri," ujarnya.

Ia bahkan meramalkan robot Tesla dapat menggantikan ahli bedah, mengakhiri kemiskinan global, dan membentuk kembali tatanan ekonomi global. Robot-robot tersebut dapat diproduksi seharga U$20 ribu atau Rp334 juta per unit.

Namun, produk dan konsep tersebut masih dalam tahap pengembangan dan belum dijual. Artinya, meskipun paket gaji telah disahkan, Musk belum tentu akan mendapatkan ratusan juta saham itu secara penuh. Ia perlu menyelesaikan masalah perusahaan saat, serta memenuhi janji-janji besar yang telah ia buat untuk 10 tahun ke depan.

Bos Tesla itu sebenarnya tidak menerima gaji dalam bentuk tunai. Paket gaji yang disetujui itu berbentuk hibah saham yang akan menambah kepemilikan saham Musk sebanyak 423,7 juta lembar selama 10 tahun ke depan.

Proyeksinya, jumlah saham yang diterima Musk dalam paket gaji tembus US$1 triliun. Jika dihitung, pemilik media sosial X itu menerima gaji US$275 juta atau setara Rp4.595 miliar per hari, jauh melampaui paket gaji eksekutif perusahaan mana pun dalam sejarah jagat raya ini.

Tentu ada target besar yang harus dicapai Musk dengan upah jumbo itu. Pemegang saham menilai hanya Musk yang mampu mewujudkan ambisi perusahaan menjadi raksasa kecerdasan buatan, robot humanoid, dan layanan robotaxi.

Jika Musk memenuhi seluruh target dalam 10 tahun, nilai Tesla diproyeksikan melonjak menjadi US$8,5 triliun atau setara Rp142.035 triliun.

Musk sebelumnya memberi sinyal ia bisa saja lebih fokus ke perusahaannya yang lain, seperti SpaceX, xAI, dan Neuralink, jika paket kompensasi ini tidak disetujui.

Ketua Dewan Tesla Robyn Denholm juga terus mengingatkan investor soal risiko besar bila Musk pergi.

"Tanpa Elon, Tesla bisa kehilangan nilai signifikan," tulis Denholm dalam surat kepada pemegang saham pada Oktober.

Namun, sebagian pakar tata kelola perusahaan menilai ancaman seperti itu tidak seharusnya membuat dewan menyerah begitu saja.

"Ini seperti dia mengancam dirinya sendiri, 'Beri saya US$1 triliun. Tugas dewan bukan sekadar mengangguk setiap kali CEO meminta sesuatu," ujar Gautam Mukunda dari Yale School of Management.

Para pengkritik menilai dewan Tesla kini berada dalam posisi sulit karena perusahaan sangat bergantung pada Musk, tetapi juga tidak memiliki rencana jelas jika ia pergi.

Meski menuai kritik, ada juga yang menilai paket ini sebenarnya sejalan dengan kepentingan investor. Alasannya, Musk baru akan menerima kompensasi besar itu jika nilai Tesla melonjak jauh di masa depan.

[Gambas:Video CNN]

(pta)

Read Entire Article
Korea International