Terjebak Perang Dagang AS-China, Nvidia Berpotensi Rugi Rp92,3 Triliun

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Produsen chip Nvidia berpotensi mengalami kerugian besar imbas perang dagang yang memanas antara Amerika Serikat dan China.

Nvidia mengatakan mereka akan menanggung kerugian finansial sebesar US$5,5 miliar (setara Rp92,3 triliun, dengan kurs US$1 = Rp16,793) setelah AS menerapkan pembatasan baru ekspor chip kecerdasan buatan H20 ke China, dalam eskalasi terbaru dari pertempuran yang semakin meningkat untuk dominasi AI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chip H20, yang rilis tahun lalu, sengaja dibuat untuk mengakomodasi kontrol ekspor AS yang ketat ke China dan memungkinkan Nvidia untuk terus menjual ke negara tersebut. Model ini memiliki daya komputasi yang lebih rendah daripada chip AI H100 yang lebih kuat dan dilarang untuk dijual ke negeri Tirai Bambu tersebut.

"Nvidia secara khusus merancang H20 untuk mematuhi pembatasan ekspor As, sekarang peraturannya berubah dan mereka kehilangan US$5 miliar," kata Jay Hatfield, kepala eksekutif di Infrastructure Capital Advisors, melansir CNN, Senin (21/4).

"Jadi kebijakan perdagangan yang tidak konsisten ini merugikan perusahaan-perusahaan," ujarnya menambahkan.

H20 diyakini telah berkontribusi atas keberhasilan pengembangan DeepSeek dalam mengembangkan model AI penalaran seperti ChatGPT, R1, yang diklaim dapat dilatih dengan biaya yang jauh lebih murah daripada model AI yang setara di Amerika. Pengembangan ini mengejutkan industri teknologi dan memicu revolusi AI di China.

Nvidia mengatakan mereka baru diberitahu oleh pemerintah AS minggu lalu bahwa chip H20 sekarang akan membutuhkan lisensi khusus untuk diekspor ke China, yang menyumbang 13 persen dari penjualan tahun lalu.

Pembuat chip tersebut mengatakan akan melaporkan biaya sekitar US$5,5 miliar pada pendapatan kuartal pertama pada 28 Mei, terkait dengan produk H20 untuk inventaris, komitmen pembelian, dan cadangan terkait.

Para analis yang dipimpin oleh Dan Ives, kepala global riset teknologi di perusahaan jasa keuangan Wedbush Securities, mengatakan bahwa dampak finansial relatif kecil, tetapi pembatasan tersebut menandai pukulan strategis bagi upaya Nvidia untuk terus menarik pelanggan di China.

"Pengungkapan ini adalah tanda yang jelas bahwa Nvidia sekarang memiliki pembatasan dan rintangan besar dalam menjual ke China karena Pemerintahan Trump tahu ada satu chip dan perusahaan yang mendorong Revolusi AI dan itu adalah Nvidia," kata mereka dalam sebuah catatan penelitian.

Saham Nvidia juga merosot 6,87 persen pada Rabu pekan lalu setelah jatuh selama perdagangan pre-market. Pembatasan ekspor pada Nvidia terjadi ketika tarif Presiden Donald Trump mengguncang pasar global dan meningkatkan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi global.

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebelumnya juga mengatakan perdagangan global tahun ini memburuk secara tajam karena serangkaian tarif baru untuk barang-barang dan ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan di masa depan.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International