CNN Indonesia
Rabu, 05 Nov 2025 20:03 WIB
Suzuki Motor Corporation meyakini mobil-mobil ICE akan tetap populer di Indonesia walau akselerasi mobil listrik sangat cepat. (CNNIndonesia/Febri Ardani)
Jakarta, CNN Indonesia --
Suzuki Motor Corporation (SMC) menjelaskan akselerasi populasi mobil listrik (Battery Electric Vehicle/BEV) di Indonesia didorong insentif dari pemerintah. Meski kini sangat populer SMC meyakini BEV tak akan bisa menggantikan mobil bermesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine/ICE).
"Jadi BEV sejauh ini mungkin menjadi sangat populer dengan sangat cepat, tetapi itu sebagian besar karena berdasarkan (pemberian) insentif berupa pemotongan pajak atau semacam dukungan pendanaan," kata Masafumi Harano, Executive General Manager Asia and Latin America and Oceania Automobile Dept Global Automobile Marketing SMC, di Hamamatsu, Shizuoka, Jepang, Kamis (30/10).
"Bagaimana itu akan berlanjut penting bagi kami melihatnya. Karena bila insentif tetap berlanjut, dalam skala besar itu membuat BEV lebih populer lagi, tetapi insentif tidak akan bertahan selamanya," ucap Harano lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia SMC memerhatikan secara khusus pasar Indonesia, termasuk kesesuaian dengan produk yang ditawarkan Suzuki. Menurut dia dalam waktu lima tahun atau setelahnya mobil-mobil ICE, termasuk versi hybrid, akan tetap mainstream.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu saja BEV akan datang, tetapi itu tak akan melewati ICE. Itu tidak mungkin karena biaya (produksi) baterai dan jarak tempuh berkendara sejauh ini belum bisa menandingi. Jika ingin jarak jauh maka harganya naik," ujar dia.
BEV dikatakan bisa tetap populer selama insentif terus mengucur, tetapi Harano mengatakan insentif itu tak mungkin bisa berlangsung selamanya. Pola insentif buat mendukung BEV ini dikatakan tak cuma dilakukan Indonesia tetapi juga di negara lain dan ada tenggat waktu pemberiannya.
Walau BEV dirasa tak bisa menggantikan ICE, Suzuki tetap mengembangkan produk BEV karena perusahaan memilih menerapkan multi-pathway menuju netralitas karbon. BEV dianggap sebagai salah satu cara mencapai netralitas karbon dan teknologi lain seperti hybrid atau biofuel punya peluang yang sama.
Suzuki Indomobil Sales (SIS) akan meluncurkan BEV produksi massal pertama, e Vitara, di Indonesia pada 2026. SMC di Japan Mobility Show 2025 sudah menunjukkan model konsep Vision e-Sky yang akan menjadi model BEV kedua.
Versi produksi massal Vision e-Sky akan meluncur pada 2026 di Jepang. Walau begitu mobil ini dirancang mengikuti regulasi kei car dan belum ada kepastian dirilis di Indonesia.
Sejauh ini Suzuki di Indonesia sudah menelurkan berbagai model mild hybrid yang menandai masuk ke. era elektrifikasi, yakni Ertiga, XL7, Grand Vitara dan yang terbaru Fronx.
(fea)

















































