Jakarta, CNN Indonesia --
Sebuah studi terbaru mengungkap game Roblox yang populer di kalangan anak-anak memiliki risiko yang mengkhawatirkan. Orang tua diminta mewaspadai dampaknya.
Studi tersebut mengungkap betapa mudahnya anak-anak menemukan konten yang tidak pantas dan berinteraksi tanpa pengawasan dengan orang dewasa di platform game Roblox.
Penelitian ini muncul ketika para orang tua menyampaikan kekhawatiran serius tentang anak-anak mereka yang kecanduan, melihat konten yang menimbulkan trauma, dan didekati oleh orang asing di situs web dan aplikasi yang sangat populer tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roblox mengakui bahwa anak-anak yang menggunakan platform ini mungkin terpapar konten berbahaya dan "orang jahat ". Pihaknya mengaku sedang bekerja keras untuk memperbaikinya, tetapi diperlukan kolaborasi di seluruh industri dan campur tangan pemerintah.
Roblox mendefinisikan platform mereka sebagai "the ultimate virtual universe" terbaik. Game ini memiliki jutaan permainan dan lingkungan yang interaktif.
Beberapa konten dalam platform game tersebut dikembangkan oleh Roblox, tapi sebagian besar dibuat oleh pengguna.
Pada tahun 2024, platform ini memiliki lebih dari 85 juta pengguna aktif harian, dan diperkirakan 40 persen di antaranya berusia di bawah 13 tahun.
Meskipun perusahaan mengatakan "sangat bersimpati" dengan orang tua yang anaknya terancam bahaya di platform tersebut, mereka mengatakan bahwa puluhan juta orang memiliki pengalaman yang positif, memperkaya, dan aman di Roblox setiap harinya.
Temuan mengkhawatirkan
Dalam investigasi yang dilakukan oleh pakar perilaku digital Revealing Reality menemukan sesuatu yang sangat mengkhawatirkan, yakni ketidaksesuaian yang meresahkan antara tampilan Roblox yang ramah anak dan kenyataan yang dialami anak-anak di platform tersebut.
Revealing Reality membuat beberapa akun Roblox, mendaftarkannya ke pengguna fiksi berusia lima, sembilan, 10, 13, dan 40 tahun ke atas. Akun-akun tersebut hanya berinteraksi satu sama lain, dan tidak dengan pengguna di luar eksperimen, untuk memastikan perilaku avatar mereka tidak terpengaruh dengan cara apa pun.
Meskipun ada perangkat baru yang diluncurkan minggu lalu yang bertujuan untuk memberikan orang tua lebih banyak kontrol atas akun anak-anak mereka, para peneliti menyimpulkan bahwa kontrol keamanan tersebut masih sangat terbatas efektivitasnya.
"Dan masih ada risiko yang signifikan bagi anak-anak di platform tersebut," kata para pakar dalam hasil studinya, melansir The Guardian, Selasa (15/4).
Laporan tersebut menemukan anak-anak berusia lima tahun dapat berkomunikasi dengan orang dewasa saat bermain game di platform tersebut. Mereka juga menemukan contoh orang dewasa dan anak-anak yang berinteraksi tanpa verifikasi usia yang efektif.
Hal ini terjadi meskipun Roblox telah mengubah pengaturannya pada bulan November lalu sehingga akun yang terdaftar sebagai milik anak di bawah 13 tahun tidak dapat lagi mengirim pesan langsung kepada orang lain di luar permainan atau pengalaman, dan hanya dapat mengakses pesan siaran publik.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa avatar milik akun anak berusia 10 tahun tersebut dapat mengakses lingkungan yang sangat menjurus.
Ini termasuk ruang hotel di mana mereka dapat melihat avatar wanita yang mengenakan stoking jala berputar-putar di tempat tidur dan avatar lain berbaring di atas satu sama lain dalam pose yang menjurus secara seksual, dan ruang kamar mandi umum di mana karakter buang air kecil dan avatar dapat memilih aksesori fetish.
Dugaan child grooming di halaman selanjutnya...