Siswa SMPN 19 Tangsel Diduga Korban Bullying Sempat Koma Sebelum Wafat

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Keluarga dari Muhammad Hisyam (13), siswa SMPN 19 Tangerang Selatan (Tangsel) yang meninggal dunia diduga usai mendapat perundungan alias bullying mengungkap selama perawatan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, korban sudah dalam kondisi koma.

Selama sepekan Hisyam ditempatkan di ruang ICU sebelum akhirnya meninggal dunia. 

"Adik sepupu saya meninggal dunia masih di ruang ICU dari semenjak pas masuk ke RS Fatmawati di Jumat minggu lalu. Sebelumnya sempat dirawat di RS Colombus BSD. Kalau dari dokter sendiri pun belum bisa ungkap, karena adik sepupu masih koma," ujar kakak sepupu korban, Rizky Fauzi, Minggu, (16/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rizky menuturkan saat ini pihak keluarga belum melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian lantaran masih mengurus pemakaman almarhum Hisyam.

"Yang saya dengar KPAI mau memberi sanksi ke sekolah. Kalau dari pihak keluarga belum melaporkan, karena kita lagi fokus ke sini (duka)," kata Rizky.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan yang mengantarkan jenazah korban ke liang lahat menyampaikan turut berduka.

"Kami dari Pemkot Tangsel mengucapkan turut berduka cita, mudah-mudahan almarhum diberi terang kubur, segala ibadah Hisyam diterima Allah. Kami mengucapkan turut berduka kepada keluarga yang ditinggalkan," ujar Pilar.

Pilar menuturkan Dinas Pendidikan dan Budaya Tangsel tengah berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Polres Tangsel untuk mendalami kasus ini.

"Polres Tangsel sedang melakukan pendalaman lebih lanjut permasalahan ini," kata Pilar.

Pilar menjelaskan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan sosialisasi dengan tiap kepala sekolah, komite, hingga dewan pendidikan untuk membahas satuan tugas (satgas) anti bullying di sekolah.

"Terkait bagaimana sekolah tidak ada lagi terjadinya perlakuan bullying terhadap siswa siswi di sekolah, kami sedang jalani," jelas Pilar.

Hisyam, siswa diduga korban bullying, meninggal dunia di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, setelah sepekan mendapat perawatan. Kabar meninggalnya Hisyam diterima keluarga pada pukul 6 pagi dari paman korban yang berada di rumah sakit.

Kakak korban, Rizky menuturkan bahwa adiknya diduga sudah menjadi korban perundungan teman sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Puncak dugaan aksi bullying terjadi pada Senin (20/10). Saat itu korban dikabarkan dipukul oleh teman sekelasnya menggunakan bangku.

"Sejak masa MPLS, yang paling parah kemarin 20 Oktober yang dipukul kepalanya pakai kursi," kata Rizki ketika dikonfirmasi, Senin (10/11).

Setelah kejadian itu, pada Selasa (21/10) korban mulai mengeluhkan rasa sakit yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut.

"Sehari setelah pembullyan itu dia baru ngadu ke keluarga karena sudah tidak kuat menahan sakit di kepalanya," ungkapnya.

Saat pihak keluarga melakukan pendalaman, ternyata korban mengaku sudah sering menerima bullying mulai dari dipukul hingga ditendang.

"Yang paling parah dipukul kursi kepalanya. Si korban baru cerita semua pas kejadian sudah parah. Kalau yang lainnya enggak pernah cerita, ini beraniin cerita karena udah ngerasa sakit parah," terangnya.

(rul/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International