Jakarta, CNN Indonesia --
Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dinobatkan sebagai salah satu 'Lingkungan Terkeren di Dunia tahun 2025' oleh media perjalanan internasional Time Out.
Kemang menempati urutan ke-28 dari 39 lingkungan atau kawasan yang masuk dalam daftar tersebut. Namun, mungkin predikat global ini belum banyak diketahui oleh warga Jakarta sendiri.
Bagi warga Jakarta, Kemang seakan menampilkan perpaduan kontras antara kehidupan modern dan kesederhanaan khas Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamu bisa melihat deretan mobil mewah berjejer di depan restoran, bar, dan hotel berkelas. Di sisi lain, pedagang kaki lima ramai menjajakan jajanan khas di pinggir jalan, menarik minat pengunjung yang mencari kuliner terjangkau.
Kemang memang memiliki daya tarik yang unik, yakni perpaduan antara modernitas, gaya hidup urban, dan kehangatan khas Jakarta. Di sepanjang jalan berjejer restoran Korea, kafe bergaya modern, toko fashion, spa perawatan tas, hingga kuliner lokal seperti makanan Padang dan sate Madura, melengkapi food court yang tersedia di area Jalan Kemang Raya.
Lalu, seperti apa sejarah kawasan Kemang?
Menurut sejarawan JJ Rizal, nama Kemang diambil dari nama pohon (Mangifera kemanga caecea), sejenis mangga. Namun, ada pula sumber yang menyebut Kemang identik sebagai kawasan berlembah dan basah.
JJ Rizal menjelaskan, Kemang pada awalnya dirancang sebagai kawasan hijau atau green belt untuk mengatasi banjir. Masterplan ini dibuat pada era Wali Kota Soediro (1953-1960) dan menjadi rujukan bagi Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin (masterplan 1965 dan 1985).
"Masterplan ini menetapkan kawasan di sekitar Tanjung West (Tanjung Barat) itu sebagai green belt atau sabuk hijau. Itu yang harus jadi kawasan hijau, kawasan resapan air," ujarnya, seperti dilansir Detik.
Sejak era 90-an, Kemang telah menjadi kawasan ikonik dan pusat hiburan bagi muda-mudi Jakarta. Sebelum pandemi Covid-19, Kemang dikenal sebagai salah satu area yang paling "hidup" di malam hari, menjadi pusat nongkrong, kuliner mewah, street food, hingga kelab malam.
Pembangunan bisnis di kawasan ini semakin dinamis setelah Kemang didaulat sebagai 'Kampung Modern' berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 140 Tahun 1999.
Selain menjadi destinasi kaum urban, Kemang juga merupakan magnet bagi ekspatriat yang bekerja di Jakarta. Selain tempat hiburan yang beragam, lokasi Kemang dianggap strategis karena dekat dengan pusat perkantoran utama Jakarta, seperti Sudirman, Kuningan, dan Menteng.
Beragam tempat usaha, mulai dari hotel, bank, kafe, salon, hingga sekolah dan perguruan tinggi internasional, berjejer di sini. Buat kamu sendiri, tempat mana saja yang pernah disambangi di kawasan Kemang?
(wiw)