Sebelum 30: Tiga Kartini yang Berdayakan Perempuan Lewat Brand Fesyen

8 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Tiga pendiri Luxxe Studio, yakni Sabila Anjani Syahrul, Meutia Tasla Syahrul dan Cella Chintania mencerminkan semangat Kartini di era modern dalam memberdayakan perempuan melalui inovasi dan kolaborasi bisnis fesyen yang dimulai sejak 2016.

Luxxe Studio sendiri lahir dari inspirasi sederhana berupa pengalaman pribadi para co-founder yang kerap kesulitan menemukan pakaian formal sesuai selera.

"Kami ingin menciptakan pakaian yang memang ingin kami pakai sendiri, fesyen piece yang tidak hanya stylish, tetapi juga memiliki potongan yang tepat dan kualitas yang dapat diandalkan," ujar Sabila Anjani Syahrul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, di tengah banyaknya brand fesyen yang bermunculan saat ini, memiliki keunikan menjadi poin penting, yang tetap harus relevan dengan kebutuhan perempuan akan pakaian yang nyaman dan fungsional.

Kerap menjumpai tantangan, Luxxe Studio selalu mencari solusi terbaik seperti mengikuti pelatihan di salah satu sekolah fesyen terbaik di Indonesia, mendalami industri fesyen baik secara bisnis maupun teknis. Termasuk, mempelajari proses pembuatan pakaian hingga cara melihat industri dari sudut pandang bisnis.

Secara internal, Luxxe Studio juga harus membangun pondasi dari dasar seperti produksi, pemasaran, hingga kepercayaan pelanggan. Sabila menyebut, karena platform e-commerce dulu belum sepopuler sekarang, Luxxe Studio harus melakukan transaksi satu per satu lewat fitur perpesanan di media sosial.

Demi memperluas jangkauan bisnis, Luxxe Studio kemudian memutuskan bergabung dengan Shopee. Langkah ini terbukti, setelah menerapkan strategi baru dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, Luxxe Studio semakin melejit.

Shopee(Foto: dok E-commerce)

Peran Shopee dalam Pertumbuhan Luxxe Studio

Diakui, Shopee mendukung perkembangan signifikan Luxxe Studio. Dari awalnya sebagai alternatif penjualan atas permintaan pelanggan, seiring waktu mayoritas konsumen justru datang dari Shopee.

Sabila menilai, berbagai fitur dan program Shopee seperti fitur Shopee Live dan Shopee Video membantu berinteraksi langsung dengan pelanggan dan memperkenalkan produk secara real-time, sekaligus menampilkan detail produk guna untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Program Shopee ,yaitu Shopee Affiliate disebut Nabila juga berperan besar memperluas jangkauan Luxxe Studio.

Selain itu, lonjakan pesanan juga terjadi pada kampanye tanggal kembar seperti 9.9, 10.10, dan 11.11, meroket sampai 3 kali lipat dibandingkan hari biasa. Sabila meyakini, hal ini didorong beragam promo, voucher, dan fitur gratis ongkir yang ditawarkan Shopee.

"Pada akhirnya, omzet kami meningkat sebesar 20-30 persen setiap tahunnya berkat platform Shopee. Setiap tahunnyasaat menjelang Hari Raya, rata-rata peningkatan penjualan kami bisa mencapai hingga 200 persen, ini berkat partisipasi kami dalam kampanye-kampanye seperti Shopee Ramadan Fashion Bazar," papar Sabila.

Di sisi lain, desain pakaian Luxxe Studio yang menggabungkan unsur tradisional dengan sentuhan modern menjadi keunggulan yang menonjol. Salah satunya, "Raya Collection 2025" yang terinspirasi dari keanggunan busana perempuan Indonesia.

Luxxe Studio percaya, produk lokal harus mempunyai karakter yang kuat, namun tetap mempertahankan kualitas, model hingga packaging yang menarik minat pelanggan.

Wujud Semangat Kartini: Pemberdayaan Perempuan

Inovasi bisnis bukan menjadi satu-satunya gambaran semangat Kartini modern. Lebih dari itu, Luxxe Studio juga berhasil menghadirkan manfaat ekonomi kepada komunitas di sekitar. Sabila, Cella, dan Meutia menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, khususnya ibu-ibu rumah tangga.

Lewat sistem manajemen yang kuat dan lingkungan yang suportif, Luxxe Studio sukses membuat satu tim khusus detail payet yang diisi oleh ibu-ibu, dengan kesejahteraan dan keseimbangan kerja
yang terjamin. Tim khusus detail payet yang tinggal di area produksi pulang pada pukul 4 sore, sehingga mereka bisa punya waktu untuk mengurus rumah tangga dan menjalani peran sebagai ibu di rumah.

"Dengan pendekatan ini, kami tidak hanya fokus pada kualitas produk, tapi juga pada dampak sosial dari bisnis yang kami bangun. Konsep ini diusung karena bagi kami, Luxxe Studio bukan sekadar brand fesyen, tapi juga wadah untuk memberdayakan dan menginspirasi komunitas, khususnya para perempuan," jelas Sabila.

Bagi Luxxe Studio, perempuan harus berani bermimpi, mengambil risiko, dan berinovasi. Untuk itu, Luxxe Studio membagikan tiga resep sukses bagi perempuan muda yang akan merintis bisnis.

Resep pertama, jangan takut gagal. Sabila menegaskan, eksekusi adalah kunci utama semua ide bisnis.

"Coba aja dulu, apa pun idenya, yang penting langsung tes ke market. Dari situ kita bisa tahu mana yang works, mana yang perlu diperbaiki. Jangan menunggu sempurna dulu baru mulai, karena justru proses jatuh bangun itu yang bikin kita berkembang," kata Sabila.

Resep kedua, adalah brand identity yang kuat. Menurut Sabila, setiap brand harus tahu dan paham pesan yang hendak disampaikan sekaligus target pasarnya.

Resep terakhir, adalah konsistensi dan transparansi. Di tengah situasi dunia yang terus berubah, adaptasi menjadi kunci bertahan di industri fesyen Indonesia.

"Dunia terus berubah, tren, cara belanja, bahkan cara berkomunikasi dengan customer juga berubah. Jadi penting banget buat kita tetap adaptif, mau belajar hal baru, dan jangan cepat puas. Nikmati setiap prosesnya, dan terus ambil pelajaran yang datang lewat setiap langkah yang kita jalani," pungkas Sabila.

(rea/rir)

Read Entire Article
Korea International