CNN Indonesia
Rabu, 14 Mei 2025 16:06 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Rusia buka suara usai Dewan Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) memutuskan bahwa Moskow bersalah atau bertanggung jawab atas tragedi pesawat jatuh jet Malaysia Airlines MH17 di Ukraina pada 2014 lalu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak putusan tersebut. Menurut dia, Rusia bukan bagian penyelidikan sehingga "kami tidak menerima kesimpulan yang bias."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri Rusia juga menyatakan penyelidikan yang dipimpin Belanda terkait insiden itu bermotif politik. Mereka juga meragukan bukti yang diajukan.
"Posisi utama Moskow tetap bahwa Rusia tidak terlibat dalam jatuhnya MH17, dan bahwa semua pernyataan yang bertentangan dengan itu oleh Australia dan Belanda adalah salah," demikian pernyataan resmi Kemlu Rusia, dikutip Russia Today.
Mereka juga menuduh banyak pelanggaran prosedural selama penyelidikan berlangsung. ICAO, lanjut Kemlu Rusia, mengabaikan bukti faktual dan hukum yang cukup serta meyakinkan.
"Kesimpulan investigasi Belanda berdasarkan kesaksian anonim, serta informasi dan materi yang meragukan, yang disampaikan pihak yang bias: Badan Keamanan Ukraina," demikian menurut mereka.
Kemlu Rusia lalu menyatakan seharusnya pihak yang justru disalahkan dalam tragedi ini adalah Ukraina.
"Ukraina meluncurkan operasi militer di Donbass dengan dalih palsu untuk memerangi terorisme," ujar mereka.
Pernyataan Rusia muncul setelah ICAO memutuskan negara yang dipimpin Vladimir Putin bertanggung jawab atas pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukraina pada 2014.
Dalam pernyataan resmi, ICAO akan mempertimbangkan bentuk tanggung jawab seperti apa yang diperlukan dalam beberapa pekan mendatang.
Malaysia Airlines MH17 terbang dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia pada 17 Juli 2014. Pesawat itu lalu ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina timur saat pertempuran separatis pro-Rusia dengan pasukan Ukraina pecah.
Pada November 2022, hakim menyatakan in absentia terhadap dua laki-laki Rusia dan satu orang Ukraina yang dianggap berperan dalam serangan.
(isa/bac)