RI Akan Bangun Laboratorium Bebas Radioaktif di Cilangkap Hingga Medan

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membangun laboratorium bebas radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di Cilangkap, Jakarta Timur.

Pembangunan ini guna memperkuat sistem pengawasan keamanan ekspor perikanan Indonesia, khususnya udang ke Amerika Serikat (AS). Laboratorium ini akan melengkapi fasilitas KKP yang saat ini belum memiliki alat uji radioaktif.

Kepala Badan Mutu KKP Ishartini menjelaskan laboratorium Cilangkap dijadwalkan mulai operasional akhir 2025. Selain itu, KKP juga menyiapkan pengembangan fasilitas serupa di Surabaya, Makassar, dan Medan dalam beberapa tahun ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengenai lab-nya nanti akan ada di Cilangkap. Sekarang sudah ada lab-nya KKP, tapi kan belum ada alat untuk radioaktif. Kita sudah pesan, mudah-mudahan akhir tahun ini kita sudah bisa operasional. Satu lagi juga kami akan kembangkan untuk lab radioaktif di Surabaya," ujar Ishartini dalam konferensi pers di KKP, Jakarta Pusat, Kamis (6/11).

Langkah pembangunan laboratorium ini menyusul kasus kontaminasi Cs-137 pada udang asal Indonesia yang terdeteksi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Juli 2025.

KKP langsung menindaklanjuti kasus ini dengan koordinasi intensif bersama FDA, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), pakar perguruan tinggi, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Prosesnya meliputi rapat koordinasi, analisis akar masalah, hingga penerapan sistem sertifikasi bagi eksportir udang dari Jawa dan Lampung yang masuk dalam yellow list FDA.

"Kita sebagai certifying entity ini adalah langkah-langkah yang kita lakukan, kita koordinasi terus, menginventarisasi, menyediakan alat-alat deteksi dan juga alat uji laboratorium bersama teman-teman Bapeten, BRIN. Kemudian SOP tadi sudah kita susun dan kita tetapkan," kata Ishartini.

Sistem pengawasan kini mencakup pelatihan petugas KKP, pemeriksaan laboratorium, dan pemindaian kontainer di pelabuhan sebelum ekspor.

Semua langkah ini bertujuan memastikan produk udang Indonesia aman dan sesuai standar AS, serta memberikan dasar bagi FDA untuk melakukan inspeksi langsung ke Indonesia. Jika sistem terbukti kuat, status yellow list bagi eksportir dapat dicabut.

"Nanti FDA akan melihat apabila sistem kita sudah bagus, sistem kita sudah kuat, dia akan datang inspeksi ke sini dan nanti yellow list itu pun bisa kita usulkan untuk dicabut," ujar Ishartini.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga menyatakan laboratorium ini penting untuk menjamin keamanan semua produk perikanan Indonesia dari kontaminasi radioaktif.

"Kami juga akan membangun di tahun depan ini laboratorium untuk memastikan bahwa seluruh produk-produk yang diproduksi oleh Indonesia, keluar maupun ke dalam, itu aman dari radioaktif," kata Trenggono di Menara Bank Mega, Jakarta Pusat, Selasa (28/10).

[Gambas:Video CNN]

(del/agt)

Read Entire Article
Korea International