Jakarta, CNN Indonesia --
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri memerintahkan jajarannya untuk mengusut tuntas peristiwa mobil pengantar makan bergizi gratis (MBG) yang menabrak sejumlah siswa di halaman SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12).
Selain itu, dia mengatakan kepolisian bekerja sama dengan pihak terkait juga akan melakukan pemulihan trauma atau trauma healing bagi para siswa buntut insiden tersebut.
Untuk pelaksanaannya, Asep berujar, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan pihak sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan juga kita akan jadwalkan, kita akan adakan kegiatan trauma healing, trauma healing untuk para siswa-siswi, anak-anak kita yang ada di SD 01. Secepatnya akan dilaksanakan, mungkin nanti akan bekerja sama dengan Pak Wagub, ya, dengan Pak Kadis Pendidikan," kata Asep usai membesuk korban di RSUD Koja, Jakarta Utara, Kamis siang.
Sementara itu, dalam keterangannya, Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan seluruh korban insiden tabrakan di SDN Kalibaru 01 itu mendapatkan penanganan medis terbaik.
Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Sony Sanjaya, menerangkan sebagai langkah pemulihan, BGN juga akan melaksanakan trauma healing bagi para siswa yang terdampak secara psikologis akibat kejadian tersebut.
"Alhamdulillah semua korban telah mendapatkan perawatan terbaik, yang dirawat di RS Koja maupun di RS Cilincing akan ditempatkan di ruangan perawatan terbaik. Kepada pihak orang tua telah dilakukan pendekatan secara baik dengan empati," ujar Sony dalam siaran pers BGN, Kamis.
Atas kejadian tersebut, pihak sekolah memutuskan untuk meniadakan kegiatan belajar lantaran sebagian siswa masih mengalami trauma.
"Pihak sekolah telah berkomunikasi dengan orang tua siswa dan hari ini, tidak ada kegiatan belajar mengajar karena para siswa masih trauma," ungkap Sony.
Perintah untuk Dirrreskrimum dan Dirlantas
Selain itu, Asep mengatakan dalam perkara tersebut dirinya telah memerintahkan Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin dan Dirlantas Polda Metro Kombes Pol Komarudin.
"Saya akan tugaskan Dirlantas dan Dirreskrimum, ya, untuk memastikan tentang motif ataupun kejadiannya, kejadian yang tadi pagi pukul 06.39 itu terjadi di sekolah SD Negeri 01," kata jenderal bintang dua itu di RSUD Koja.
Asep mengatakan saat ini proses penyelidikan masih dilakukan. Dia bilang, olah tempat kejadian perkara (TKP) juga akan dilakukan untuk mengusut penyebab insiden tersebut.
Sebelumnya, mobil yang diduga membawa makanan bergizi gratis (MBG) menabrak siswa SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara yang sedang melaksanakan kegiatan di lapangan sekolah tersebut pada Kamis (11/12).
Insiden tersebut menyebabkan 21 orang, yang merupakan guru serta siswa menjadi korban dan harus menjalani perawatan medis.
Saat kejadian nahas tersebut mobil dikemudikan sopir berinisial AI. AI kemudian diketahui sebagai sopir pengganti. Saat ini, AI dan kernet inisial MRR telah diamankan polisi dan masih diperiksa secara intensif.
Dalami kondisi sopir
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin mengaku pihaknya masih mendalami kondisi sopir mobil SPPG yang menabrak kerumunan siswa di halaman SDN 01 Kalibaru, Cilincing tersebut.
Dari pemeriksaan sementara, Komarudin mengatakan sopir tersebut mengantongi surat izin mengemudi (SIM). Dia bilang SIM masih aktif, karena terbit pada 2021.
"Kami juga masih mendalami kondisi supir, apakah dalam kondisi sehat dan lain sebagainya," kata Komarudin saat meninjau lokasi kejadian.
Dia mengatakan pihaknya juga akan mengecek kelayakan mobil tersebut dengan mendatangkan ahli, termasuk dari Dinas Perhubungan (Dishub).
"Nanti tim ahli yang akan menyampaikan, kita akan datangkan ahli dari jenis kendaraan tersebut," kata dia.
Saat ini, lanjut Komarudin, supir telah diamankan dan kondisi sehat.
Dari pemeriksaan sementara, kata Komarudin, mobil SPPG Cilincing sempat menabrak dan menerobos pagar yang tertutup. Sopir, katanya, sempat ingin menghentikan kendaraan karena melihat ratusan siswa masih melakukan kegiatan di halaman.
"Kendaraan sempat melambat, ya begitu naik, nanjak sempat melambat, tapi tiba-tiba dia loncat, kendaraannya loncat, langsung menabrak, dan tidak terkendali hingga jarak yang kita lihat di posisi akhir," katanya.
Pernyataan Kepala BGN
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mendukung penuh proses investigasi kepolisian terkait insiden mobil SPPG pengangkut MBG yang menabrak sejumlah guru dan siswa SD Negeri Kalibaru 01 itu.
Selain menyatakan duka cita terhadap para korban, Dadan pun berharap proses pengusutan itu bisa juga mencegah peristiwa nahas serupa terulang.
BGN pun memastikan bakal menanggung seluruh biaya perawatan siswa dan guru SD yang menjadi korban.
Kala membesuk korban di RSUD Koja, Dadan mengatakan pengemudi yang terlibat kecelakaan itu adalah sopir pengganti. Sopir pengganti itu pun merupaman pegawai SPPG terkait.
Dari keterangan yang diterima pihaknya, sopir pengganti itu ternyata bukan kali itu saja menggantikan peran pengemudi utama untuk mengantar jemput menu MBG. Pihaknya mendapati bahwa sopir pengganti yang diketahui bernama Adi Irawan ini juga beberapa waktu juga pernah menggantikan posisi sopir reguler.
"Memang pernah melakukan beberapa waktu yang lalu ketika sopir yang reguler sakit, jadi sopir ini juga yang meng-handle. Dan untuk di minggu ini, ini baru yang kedua. Jadi kemarin dia melakukan dengan baik, hari ini kita harus cek apa yang terjadi," tutur Dadan.
Terkait hal tersebut, Sony lewat siaran pers BGN, menyatakan pihaknya tengah melakukan kajian menyeluruh terkait mekanisme operasional kendaraan milik mitra SPPG yang digunakan untuk distribusi MBG.
Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan seluruh aspek berjalan aman dan sesuai standar, termasuk prosedur pergantian pengemudi apabila pengemudi utama berhalangan.
"Kedeputian Sistakol BGN agar mengkaji bagaimana mekanisme penunjukan pengemudi pengganti, ketika pengemudi utama tidak ada. Pelajaran berharga bagi kita semua bahwa dalam situasi kontijensi kita semua harus bergerak cepat dan koordinatif," kata dia.
Sementara itu, merespons peristiwa itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha dan Pengelola Dapur Makan Bergizi Gratis Indonesia, Abdul Rivai Ras mengatakan seharusnya penerapan prosedur standar operasional (SOP) dipatuhi tanpa pengecualian. Menurutnya tragedi yang terjadi di halaman SD itu adalah sebuah insiden serius buah ketidakpatuhan SOP.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau BGN menegaskan ke seluruh mitra pelaksana untuk melaksanakan standardisasi kualifikasi yang ketat, termasuk bagi semua pengemudi logistik--baik tetap maupun pengganti.
"Konsistensi dalam penegakan sanksi adalah kunci untuk membangun budaya kepatuhan dan profesionalisme dalam program yang melibatkan nyawa publik," katanya di dalam keterangan.
(dis/thr/kid)
















































