Pertamina Tegaskan Pertalite di Jatim Tak Mengandung Air Maupun Etanol

6 hours ago 3

Surabaya, CNN Indonesia --

PT Pertamina Patra Niaga menegaskan BBM jenis Pertalite yang disalurkan di wilayah Jawa Timur (Jatim) tidak terkontaminasi air maupun mengandung etanol.

Penegasan itu disampaikan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra menyusul maraknya laporan kendaraan bermasalah setelah mengisi Pertalite di sejumlah daerah di Jatim.

"Terkait isu kontaminasi air di BBM Pertalite yang disalurkan di SPBU, kami dari Pertamina Patra Niaga tentunya all out dan memberikan atensi serius, agar hal ini jangan sampai menimpa menimbulkan keresahan, apalagi menimbulkan kerugian kepada masyarakat," kata Mars Ega dalam keterangan resmi, Senin (3/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Pertamina telah menyisir hampir 300 SPBU di wilayah Pantura Jawa Timur, meliputi Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Bojonegoro, hingga Malang. Pemeriksaan dilakukan bersama Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) yang memiliki kewenangan dan kemampuan dalam pengujian kualitas BBM.

"Saat ini kurang lebih kami sudah menyisir, hampir 300 SPBU sebetulnya di wilayah Pantura Jawa Timur. Mulai Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya dan sebagian ada di Bojonegoro juga, di Malang juga," tuturnya.

Dalam pengecekan tersebut, Pertamina menggunakan berbagai metode, antara lain uji pasta air, pengukuran densitas, serta pengamatan kejernihan warna bahan bakar (visual clarity test).

Hasil sementara menunjukkan tidak ada indikasi kontaminasi air, etanol ataupun zat lain dalam Pertalite yang dijual di SPBU Pertamina wilayah Jawa Timur.

"Apakah Pertalite saat ini mengandung etanol? Tidak mengandung etanol. Jadi tetap saat ini tidak mengandung etanol," tegasnya.

Pertamina membuka posko pengaduan untuk menampung keluhan masyarakat sekaligus menelusuri sumber permasalahan terkait BBM. Posko tersebut juga difungsikan untuk memastikan konsumen yang benar-benar membeli BBM di SPBU Pertamina mendapat solusi.

"Kami juga sudah membuka posko pengaduan untuk menangani keluhan konsumen mencarikan solusi kepada konsumen yang betul-betul membeli BBM di SPBU Pertamina," katanya.

Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas, Cahyo Setyo Widodo menjelaskan pengujian itu dilakukan berdasarkan regulasi resmi standar dan mutu bahan bakar minyak jenis bensin RON 90 yang berlaku.

"Jadi itu acuan standarnya yang diacu di seluruh yang Indonesia itu adalah tadi saya sampaikan berapa kali standar dan mutu dalam kurung spesifikasi bahan bakar minyak jenis bensin [RON] 90. Itu jelas SK di Dirjen Minyak dan Gas Bumi Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017," kata Cahyo.

Ia menyebut totalnya terdapat 19 parameter yang diuji untuk memastikan kualitas Pertalite sesuai spesifikasi, antara lain RON, sulfur, kandungan logam, oksigen, densitas, aromatik, hingga kejernihan visual bahan bakar.

"Itu kurang lebih ada 19 parameter. Yang pertama adalah ron, kemudian sulfur, kemudian ada kandungan logam, oksigen, density, aromatik, sampai ke visual density dan lain sebagainya," ucapnya.

Menurut Cahyo, pemeriksaan dilakukan mulai dari sampel yang ada di rantai distribusi bahan bakar, sejak penerimaan di terminal BBM, pengiriman menggunakan truk tangki, hingga ke SPBU di lapangan. Ada 16 sampel yang diperiksa. Sebagian besar pengecekan awal dilakukan secara lapangan dengan metode visual clarity, pasta air dan pengukuran densitas.

"Yang bisa dilakukan di lapangan yaitu dengan pasta air, kemudian visual, kemudian density. Yang lainnya semuanya harus di laboratorium," ujar Cahyo.

Hasil identifikasi awal Lemigas menunjukkan sampel Pertalite yang diambil dari SPBU dalam posisi 'on spec' atau sesuai standar, yang artinya BBM itu tak terkontaminasi bahan apapun, termasuk air.

"Jadi yang kami sampaikan tadi posisinya on spec, adalah sampel yang berada di situ, stok di SPBU. Nah, itu seperti itu. Karena apa? itu kan yang memang bisa kami secara aturan kita lakukan, ya," ujarnya.

Namun, Lemigas tetap melanjutkan pengujian lanjutan terhadap sampel yang diambil dari bengkel dan tangki kendaraan masyarakat di laboratorium Lemigas di Jakarta untuk diuji lebih mendalam. Pengujian terhadap sampel yang diambil dari sepeda motor atau kendaraan masyarakat disebut masih dalam proses.

Cahyo juga menekankan Lemigas merupakan laboratorium independen yang tidak hanya menguji sampel milik Pertamina, melainkan juga berbagai produk migas dari hulu hingga hilir. Namun, soal hasil akhir uji sampel BBM, Lemigas tidak memiliki kewenangan untuk mengumumkannya secara langsung.

"Kami di laboratorium sebenarnya kami itu tidak pernah tahu itu sampel dari mana. Jadi, saya kira nanti yang bisa menjawab dari teman-teman Pertamina karena apapun hasilnya nanti akan kami sampaikan ke Pertamina sehingga nanti Pertamina lah yang punya hak itu," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]

(frd/pta)

Read Entire Article
Korea International