Peraih Nobel Perdamaian Maria Machado Puja Puji Netanyahu via Telepon

9 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Peraih Nobel Perdamaian asal Venezuela Maria Corina Machado melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (17/10).

Dalam rilis resmi Kantor PM Israel, Machado sangat mengapresiasi Netanyahu atas apa yang dilakukan di Jalur Gaza, Palestina.

"Ibu Machado menyampaikan ke Perdana Menteri (Netanyahu) bahwa dia sangat menghargai keputusannya, tindakan tegasnya dalam perang dan pencapaian Israel," demikian pernyataan Kantor PM Israel di X yang diunggah pada Jumat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka lalu berujar, "Dia juga memuji kesepakatan pembebasan sandera di Gaza."

[Gambas:Twitter]

Tak cuma itu, menurut kantor PM Israel, Machado memuji tindakan Israel terhadap Iran yang dianggap melawan Negeri Zionis itu dan rakyat Venezuela.

Dalam rilis tersebut, kantor PM juga menyatakan Netanyahu memberi selamat ke Machado yang sudah meraih Nobel Perdamaian.

"Dia memuji tindakannya [Machado] untuk demokrasi dan memperluas lingkaran perdamaian dunia," demikian rilis tersebut.

Namun, dalam pernyataan resmi, Machado menghindari penyebutan Israel dan Gaza. Ia mengatakan untuk mencapai perdamaian perlu keberanian, kekuatan, kejelasan moral yang luar biasa saat melawan kekuatan totaliter.

"Sebagaimana kita memperjuangkan kebebasan dan demokrasi di Venezuela, semua negara di Timur Tengah berhak atas masa depan yang dibangun di atas martabat, keadilan, dan harapan, bukan ketakutan," ujar Machado, dikutip AFP.

Dia juga menyebut rezim Iran sebagai pendukung utama pemerintahan Nicolas Maduro yang dianggap otoriter.

Machado meraih Nobel Perdamaian karena komite menilai dia kerja keras untuk memperjuangkan demokrasi dan menyatukan oposisi di Venezuela.

Namun, pemberian penghargaan tersebut menuai kritik dari sejumlah pihak termasuk Organisasi masyarakat Islam di Amerika Serikat, Dewan Hubungan Amerika-Islam (The Council on American-Islamic Relations/CAIR) dan Presiden Kolombia Petro Gustavo.

Gustavo mempertanyakan pemberian nobel itu ke Machado karena perempuan tersebut pernah mendekati pemimpin Israel untuk mencari dukungan kampanyenya menggulingkan Maduro.

Machado disebut-sebut sebagai pendukung setia sayap kanan termasuk ke Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan partai yang dipimpin Netanyahu, Likud.

(isa/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International