Pelaku Pembantaian Satu Keluarga Pacitan Tewas Bunuh Diri di Hutan

1 hour ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Polres Pacitan, Jawa Timur, memastikan tersangka pembunuhan satu keluarga di Desa Temon pada Sabtu (20/9) lalu tewas bunuh diri.

Terduga pelaku, Wawan, ditemukan tewas di hutan Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kamis (25/9).

Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar menyatakan identitas Wawan dipastikan setelah pemeriksaan post-mortem dibandingkan dengan data antemortem keluarga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil Autopsi, keterangan anak dan kakak korban, serta ciri fisik yang ditemukan mengonfirmasi bahwa jasad itu adalah Wawan," kata Ayub di Pacitan, Jumat (26/9).

Dari pemeriksaan, Ayub mengatakan jasad terduga pelaku pembunuhan satu keluarga itu terdapat luka sayat di pergelangan hingga lengan bawah kiri sebanyak empat sayatan yang memutus urat nadi.

Luka tersebut diyakini menjadi penyebab kematian terduga pelaku pembantaian satu keluarga tersebut.

"Dugaan kuat pelaku mengakhiri hidupnya sendiri. Berdasarkan kondisi tubuh, kematian diperkirakan sudah terjadi dua hingga tiga hari sebelum ditemukan," ujarnya.

Selain itu tim medis menemukan tanda pembusukan lanjut, termasuk kulit mengembang dan perubahan warna kebiruan.

Ciri lain yang cocok dengan keterangan keluarga meliputi gigi geraham bawah yang hilang, bekas jahitan pada telinga kiri, serta pakaian yang identik dengan yang dikenakan Wawan saat terekam CCTV terakhir kali.

Ayub menyatakan penemuan jasad ini mengakhiri pengejaran terhadap Wawan yang merupakan warga Desa Kanyen, Kecamatan Kebonagung.

Sebelumnya, pada Sabtu (20/9) malam, terduga pelaku menyerang rumah mantan istrinya, Miswati, di Dusun Drono, Desa Temon.

Dalam kejadian itu, Wawan menewaskan Timi dan Arga, serta melukai Miswati, mantan ipar Eky, dan mantan mertua Miskun.

Seluruh korban luka dirawat di RSUD dr. Darsono Pacitan. Sementara itu Arga, siswa sekolah dasar, meninggal setelah sempat dirujuk ke rumah sakit di Yogyakarta.

Polisi menyebut kasus ini sebagai salah satu tindak kekerasan keluarga paling sadis di Pacitan.

Disclaimer kesehatan mental

(kid/antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International