OJK Minta Bank Blokir Hampir 30 Ribu Rekening Terindikasi Judol

4 hours ago 3

CNN Indonesia

Jumat, 07 Nov 2025 20:30 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan memblokir hampir 30 ribu rekening terindikasi judi online (judol). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan memblokir hampir 30 ribu rekening terindikasi judi online (judol). (CNN Indonesia/Ramadhan Nur Fadillah).

Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan memblokir hampir 30 ribu rekening terindikasi judi online (judol).

"Terkait dengan pemberantasan perjudian daring yang berdampak luas pada perekonomian dan sektor keuangan, OJK telah meminta bank untuk melakukan pemblokiran terhadap kurang lebih 29.906 rekening," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers RDK OJK, Jumat (7/11).

Dian mengatakan jumlah rekening tersebut bertambah dibandingkan 27 ribu rekening pada bulan lalu. Data rekening itu berdasarkan laporan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(OJK) melakukan pengembangan atas laporan tersebut dengan meminta perbankan melakukan penutupan rekening yang memiliki kesesuaian dengan nomor identitas kependudukan serta melakukan enhanced due diligence," kata Dian.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap total transaksi judol sejak Januari hingga Oktober 2025 mencapai Rp155 triliun.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut meskipun masih tinggi, jumlah itu jauh lebih rendah hingga 56 persen dari transaksi judi online pada 2024 yang menembus Rp359 triliun.

"Kalau dibandingkan tahun lalu, 12 (bulan) penuh itu Rp359 Triliun. Sekarang sudah hampir bulan ke-12, kita berhasil tekan sampai Rp155 triliun," ujarnya dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (4/11).

Selain nilai transaksi, Ivan mengatakan nilai deposit yang disetorkan para pemain judi online juga berhasil ditekan.

Ia menyebut, tahun lalu, nilai deposit mencapai Rp51 triliun akan tetapi sekarang sudah menyusut menjadi Rp24 triliun pada Oktober 2025.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Read Entire Article
Korea International