Jakarta, CNN Indonesia --
Jenazah seorang nenek asal Australia berusia 80 tahun ditemukan pada hari Minggu (28/10) setelah diduga kuat ditinggalkan oleh kapal pesiar.
Kapal pesiar, yang diyakini menjadi tempat menginap sang nenek, sempat singgah di lokasi terpencil, Pulau Lizard, sekitar 320 kilometer di utara Cairns, Australia.
Pencarian dilakukan sejak Sabtu (25/10) malam waktu setempat setelah wanita lansia yang tidak dikenal identitasnya itu dilaporkan hilang berjam-jam setelah kapal pesiar Coral Adventurer meninggalkan pulau tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita tersebut diketahui sedang mengikuti tur mendaki berkelompok di pulau itu, namun ia gagal kembali ke kapal pesiar tanpa alasan yang diketahui.
Keberangkatan kapal pesiar Coral Adventurer sendiri terjadi antara pukul 18.00 hingga 19.00 waktu setempat dan tak menyadari ketidakhadiran nenek tersebut.
Pemilik kapal sewa dan memancing South Pacific II, Rob Siganto, menceritakan apa yang ia dengar dari informasi pencarian orang lewat radio.
"Kami mendengar percakapan di radio. Mereka sedang mencari seseorang, dan lokasi terakhir yang diketahui adalah pertengahan jalan menanjak bukit," kata Siganto, seperti dilansir Fox News, Kamis (30/10).
Seorang pelayar yang berada di area tersebut, Traci Ayris, juga melihat pergerakan kapal yang kembali Pulau Lizard.
"Kami tahu ada seseorang yang hilang, lalu kami melihat Coral Adventurer kembali menuju [Pulau] Lizard di pelacak AIS kami," katanya, setelah ia terbangun karena suara helikopter selama operasi pencarian.
Investigasi dan Permintaan Maaf Perusahaan
Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) kini tengah melakukan investigasi atas insiden meninggalnya nenek tersebut di Pulau Lizard.
CEO Coral Expeditions, Mark Fifield, dilaporkan mengeluarkan pernyataan resmi mengenai peristiwa nahas tersebut.
"Tim Coral telah menghubungi keluarga wanita tersebut, dan kami akan terus memberikan dukungan kepada mereka melalui proses yang sulit ini," ujar Fifield.
"Sementara investigasi atas insiden ini terus berlanjut, kami sangat menyesal bahwa ini terjadi dan menawarkan dukungan penuh kami kepada keluarga wanita tersebut," tambah dia.
Insiden ini memunculkan pertanyaan serius mengenai prosedur pemeriksaan akhir penumpang sebelum kapal pesiar meninggalkan pelabuhan atau titik singgah.
(wiw)


















































