MPR For Papua Minta Aparat Tindak Tegas Kasus Guru Tewas di Yahukimo

6 hours ago 2

CNN Indonesia

Rabu, 15 Okt 2025 04:55 WIB

MPR for Papua menyatakan tindakan kekerasan terhadap pendidik tak bisa dibenarkan, apalagi hingga menghilangkan nyawa. MPR for Papua menyatakan tindakan kekerasan terhadap pendidik tak bisa dibenarkan, apalagi hingga menghilangkan nyawa. (CNNIndonesia/Hesti Rika)

Jakarta, CNN Indonesia --

MPR for Papua meminta aparat mengambil langkah tegas merespons penganiayaan yang menewaskan seorang guru bernama Melani Wamea di Sekolah Jhon D. Wilson, Distrik Holuwon, Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan pada Jumat (10/10) lalu.

Ketua MPR for Papua Yorrys Raweyai meminta aparat melakukan investigasi menyeluruh dalam kasus tersebut.

"Saya meminta seluruh pihak, khususnya aparat keamanan untuk melakukan tindakan tegas dan investigasi menyeluruh untuk menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tenaga pendidik dan bangunan sekolah di Tanah Papua," kata Yorrys dalam keterangannya, Selasa (14/10) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, tindakan kekerasan terhadap tenaga pendidik tak bisa dibenarkan, apalagi hingga hilangnya nyawa. Menurut dia, kasus tersebut tak bisa ditolerir.

"Kejadian ini tidak bisa ditolerir. Siapapun pelakunya, kekerasan terhadap oknum tenaga pendidik tidak bisa diterima atas alasan apa pun," ujar Yorrys.

Pasalnya, insiden serupa bukan kali pertama terjadi. Sejak awal 2025, kata dia, puluhan tenaga pendidik telah menjadi korban kekerasan. Beberapa di antaranya bahkan hingga kehilangan nyawa.

Dia juga menyoroti insiden pembakaran SMP Kiwirok, di Pegunungan Bintang beberapa hari setelahnya pada Senin (13/10) yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang juga bukan kali pertama.

Yorrys mengimbau aparat keamanan mengambil tindakan tegas dan investigasi secara menyeluruh dalam kasus tersebut. Menurutnya, infrastruktur pendidikan adalah garda terdepan dalam pembangunan sumber daya manusia di Papua.

"Saya meminta seluruh pihak, khususnya aparat keamanan untuk melakukan tindakan tegas dan investigasi menyeluruh untuk menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tenaga pendidik dan bangunan sekolah di Tanah Papua," ujarnya.

Gedung SMP Negeri Kiwirok itu telah dua kali menjadi sasaran pembakaran KKB. Pembakaran gedung SMP Negeri Kiwirok terjadi sekitar pukul 07.45 WIT oleh KKB pimpinan Ngalum Kupel. Aparat melihat tujuh anggota KKB membakar sekolah tersebut.

"Merespons kejadian tersebut, personel Satgas Ops Damai Cartenz bergerak menuju lokasi. Sesaat setelah personel tiba di ujung Bandara Kiwirok, terdengar satu kali letusan tembakan dari arah lokasi pembakaran," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, Senin (13/10).

(thr/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International