Menperin Siapkan Insentif untuk Investor Mobil Hidrogen

16 hours ago 6

CNN Indonesia

Rabu, 07 Mei 2025 20:58 WIB

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyiapkan insentif untuk investor industri mobil berteknologi sel bahan bakar hidrogen (fuel cell hydrogen). Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyiapkan insentif untuk investor industri mobil berteknologi sel bahan bakar hidrogen (fuel cell hydrogen). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyiapkan insentif untuk investor industri mobil berteknologi sel bahan bakar hidrogen (fuel cell hydrogen).

Agus mengatakan pemerintah mendukung industri kendaraan yang mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan energi, dan berdaya saing tinggi. Dukungan itu dilakukan melalui program Green Mobility.

"Selama investasi industri otomotif lama atau baru tersebut menghasilkan produk otomotif lebih ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan energi dan mendukung mobilitas masyarakat, maka akan kami fasilitasi melalui kebijakan Green Mobility," ujar Agus, dikutip dari keterangan tertulis resmi, Selasa (7/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah juga telah memberi insentif terhadap industri otomotif yang telah tumbuh di Indonesia selama ini. Misalnya, menerapkan insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan listrik.

Insentif juga diberikan kepada investor yang memproduksi kendaraan berteknologi internal combustion engine (ICE). Insentif itu diberikan bagi produk Low Cost Green Car (LCGC) dan program biofuel.

"Kebijakan ini akan lebih adaptif dan sustain bagi industri otomotif nasional, terutama menjawab perkembangan pesat teknologi otomotif yang ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan energi, mendukung mobilitas penduduk dan melindungi investasi otomotif yang telah ada di Indonesia selama ini," ujarnya.

Agus mengatakan berbagai dukungan diberikan karena industri otomotif Indonesia masih bisa terus berkembang. Hal itu tampak dari rasio kepemilikan mobil Indonesia relatif lebih rendah dibanding negara Asia Tenggara lainnya.

Rasio pemilik mobil Indonesia hanya 99 unit per 1.000 orang penduduk. Padahal, jumlah penduduk Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan negara-negara lain di ASEAN.

Sementara itu, rasio kepemilikan mobil di Malaysia 490 unit per 1.000 orang penduduk. Thailand memiliki rasio 275 unit mobil per 1.000 orang.

"Di Singapura 211 unit per 1.000 orang, Korea Selatan 530 unit per 1.000 orang, dan Jepang 670 unit per 1.000 orang," ucap Agus.

[Gambas:Video CNN]

(dhf/sfr)

Read Entire Article
Korea International