Jakarta, CNN Indonesia --
Martina Ayu Pratiwi jadi atlet Indonesia tersukses di SEA Games 2025 dengan catatan 5 medali emas dan 2 medali perak. Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Martina Ayu Pratiwi.
Martina Ayu Pratiwi jadi sosok yan mencuri perhatian di SEA Games 2025. Ia bisa mengumpulkan 5 emas dan 2 perak. Martina berlaga di cabor triathlon dan memenangkan lima dari tujuh nomor yang diikuti serta merebut dua medali perak di dua nomor lainnya.
Bagaimana pandangan Martina Ayu Pratiwi soal sukses di SEA Games dan perjalanan kariernya? Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Martina Ayu Pratiwi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah 5 emas 2 perak di SEA Games 2025 ini sudah sesuai dengan target?
Target sebelum berangkat itu sebanyak-banyaknya emas. Dari awal sudah dikasih tahu bahwa targetnya itu sebanyak-banyaknya emas.
Kalau dari segi persaingan tiap negara, sebenarnya tergantung performa yang lebih kuat dari negara lain saat pertandingan.
Apakah memang lazim turun di banyak nomor di triathlon dengan hari yang berdekatan?
Saya memang turun di banyak nomor. Di triathlon, kalau bisa, kalau bisa, sebenarnya turun di sebanyak-banyaknya nomor yang kita bisa.
Kalau saya, saya tahu bahwa performa saya bisa mencukupi untuk tampil di semua nomor tersebut.
Turun di banyak nomor di hari yang sama plus jarak antarhari tidak ada jeda, bagaimana mengatur recovery agar bisa terus tampil 100 persen di tiap nomor pertandingan?
Untuk recovery antarnomor pertandingan di hari yang sama, banyak caranya. Salah satunya dengan berendam.
Nah, kalau untuk recovery antarhari, yang terpenting istirahat. Tidur, makan.
Biasanya sore hari itu ada technical meeting. Begitu selesai, langsung kembali ke hotel.
Saya biasa tidur jam 8 karena jam 4 sudah harus bangun.
Setelah dapat empat emas di nomor individu, anda lalu merebut emas di triathlon putri. Apa kunci keberhasilan mengingat triathlon digelar di hari terakhir setelah anda lelah bertanding di tiga hari sebelumnya?
Di hari terakhir, saya berusaha untuk all out. Ini hari terakhir, jadi saya harus kerahkan semua tenaga yang tersisa, begitu.
Saat tampil, kaki saya juga sudah mulai sakit. Tapi saya terus berpikir,'Ayo bisa, bisa. Tahan. Cuma sementara'. Begitu.
Martina Ayu awalnya berkiprah di cabor renang. (Dok. Martina Ayu Pratiwi)
Apakah berkalung lima medali emas dan dua medali perak itu berat?
Berat. Berat. Hahaha.
Kapan anda tahu bahwa anda adalah peraih emas terbanyak di SEA Games 2025?
Saat saya sudah memenangkan empat emas, saya diberitahu bahwa saya adalah penyumbang emas terbanyak Indonesia. Saya terkejut sekaligus bangga juga. Apalagi ini adalah debut saya di SEA Games.
Pastinya saya sangat berterima kasih kepada kedua orang tua dan keluarga, para pelatih saya Coach Cali, Coach Fadly, Coach Bella dan Coach Vani dan semua tim pendukung yang ada di belakang layar.
Pencapaian ini adalah hasil dari dukungan, kerja keras, dan kepercayaan banyak orang dalam perjalanan saya.
Sejak kapan sebenarnya mulai mengenal triathlon?
Saya basic awalnya atlet renang. Tapi saat umur 18 (2022), saya dapat tawaran untuk mencoba triathlon. Akhirnya saya minat dan mencoba.
Waktu kecil, awalnya saya hanya ikut kakak karena kakak yang lebih dulu latihan renang. Tapi setelah saya sekolah SD, saat kakak berhenti, saya tetap lanjut.
Saat itu saya mulai bisa berprestasi di tingkat daerah.
Bagaimana mengejar performa di lari dan sepeda saat mulai triathlon karena kamu dasarnya sudah punya renang?
Kalau saya, belajarnya fokus di sepeda dulu. Karena walaupun saya bisa naik sepeda, tetapi road bike itu kan berbeda. Ada sepatu yang nempel sama pedal. Jadi itu di awal, ada kendala untuk penyesuaian karena belum terbiasa.
Kalau soal lari, tidak ada kendala yang besar karena saat jadi atlet renang juga sudah terbiasa latihan lari. Tetapi memang biasanya lari hanya sekitar 30 menit.
Lalu bagaimana awal pindah ke triathlon, apakah langsung berprestasi?
Di West Java Triathlon 2022, saya mendapatkan medali perak di triathlon dan medali perunggu di aquathlon. Setelah itu, saya pertama kali mendapatkan pemanggilan dan Pelatnas pada Oktober 2024.
Di Indonesia, triathlon itu masih baru. Belum banyak orang yang tahu dan masuk untuk terjun ke triathlon. Itu juga jadi alasan saya mulai ikut triathlon setelah SMA. Waktu saya SMA, prestasi di renang saya sudah mulai turun.
Sedangkan persaingan di renang juga sangat ketat. Saya pun belum pernah masuk Pelatnas.
Berarti kalau tidak ada tawaran dari triathlon, apakah anda sedang berpikir untuk berhenti melanjutkan karier di renang?
Iya karena saya juga sudah daftar kuliah waktu itu.
Tapi setelah mulai tampil di triathlon, atur jadwalnya agak susah. Saya akhirnya baru lanjut kuliah di tahun ini dengan jurusan olahraga.
Martina Ayu Pratiwi meraih medali di semua nomor yang diikuti di SEA Games. (Dok. Martina Ayu Pratiwi)
Bagaimana Indonesia bisa superior di SEA Games pada cabor triathlon padahal menurut anda peminat olahraga triathlon dan jumlah atletnya masih belum banyak di Indonesia?
Mungkin resepnya, karena kami bertekad untuk berprestasi bukan cuma di Asia Tenggara. Motivasi kami adalah kami bisa dan terus berpikir untuk hal yang lebih besar.
Jadi sasaran kami memang bukan sekadar SEA Games.
Bagaimana bisa menguasai Triathlon di Thailand padahal itu bukan bermain di area yang familiar?
Di triathlon itu, setiap pantai pasti beda tantangannya. Ombaknya, arusnya, dan lain-lain.
Begitu juga ada trek untuk sepeda dan lari. Ada yang lurus terus, ada yang belok-belok. Ada yang nanjak.
Biasanya dua hari sebelum lomba, kami datang, pelajari trek. Sebelum lomba itu pasti ada familiarisasi trek.
Baca lanjutan wawancara ini di halaman berikut >>>

















































