Korban Dugaan Keracunan MBG SMPN 1 Toba Bertambah Jadi 86 Orang

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 16 Okt 2025 01:02 WIB

Selain 84 pelajar SMPN 1 Laguboti, Toba, Sumut, korban diduga keracunan MBG juga berasal dari pekerja SPPG yakni sebanyak dua orang. Para korban diduga keracunan MBG di SMPN 1 Laguboti, Kabupaten Toba, Sumut, Rabu (15/10). (CNNIndonesia.com/Farida Noris)

Toba, CNN Indonesia --

Korban dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 1 Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut), pada Rabu (15/10), terus bertambah.

Hingga Rabu (15/10) malam WIB, tercatat sudah sebanyak 84 pelajar SMPN 1 Laguboti yang mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.

"Tercatat 84 pelajar saat ini dirawat di RS HKBP Balige dan RSUD Porsea. Mereka dirujuk ke rumah sakit menggunakan enam unit ambulans dari berbagai instansi," kata Kepala Dinas Kesehatan Toba, Freddi Seventry Sibarani, Rabu (15/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya pelajar, Freddi menyebutkan dua orang pekerja SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) juga ikut dilarikan ke rumah sakit. Keduanya ikut mengonsumsi hidangan MBG yang sama dengan para pelajar, sehingga total korban dugaan keracunan MBG menjadi 86 orang.

"Para korban dilaporkan mengalami mual, muntah, pusing, nyeri ulu hati hingga sesak nafas usai menyantap menu makan siang MBG yang terdiri dari ikan mujair asam manis, tempe, sayur pakcoy, dan buah semangka," ungkapnya.

Menurut Freddi, tim medis dari Dinas Kesehatan Toba turun langsung ke lokasi bersama Loka POM Toba untuk mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para korban.

"Dari hasil pemeriksaan awal, buah semangka yang disajikan diduga sudah agak berlendir. MBG tersebut diterima dari SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Pardomuan Nauli Laguboti," paparnya.

Saat ini, tambah Freddi, penanganan darurat masih berlangsung. Sejumlah tenaga kesehatan dikerahkan ke lapangan, termasuk 5 dokter, 10 perawat, 3 tenaga surveilans, 1 analis laboratorium, 1 apoteker dan 2 tenaga kefarmasian.

"Tim gabungan juga masih menjemput beberapa siswa yang sempat pulang ke rumah setelah menunjukkan gejala keracunan," sebutnya.

(fnr/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International