Kepala Gudang Puspalad Garut Ikut Gugur dalam Ledakan Amunisi TNI

4 hours ago 2

CNN Indonesia

Senin, 12 Mei 2025 16:07 WIB

Kepala Gudang Puspalad Kolonel Cpl Antonius Hermawan ikut gugur dalam ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI di Kabupaten Garut, Senin (12/5). Kepala Gudang Puspalad Kolonel Cpl Antonius Hermawan ikut gugur dalam ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI di Kabupaten Garut, Senin (12/5). (ANTARA/HO-Warga)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Gudang Puspalad Kolonel Cpl Antonius Hermawan ikut gugur dalam ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI.

Kapuspen TNI Kristomei Sianturi mengatakan, korban meninggal dunia mencapai 13 orang, yakni 4 prajurit TNI AD dan 9 warga sipil. Ia membenarkan bahwa Kolonel Cpl Antonius Hermawan menjadi salah satu korbannya.

"Nama-nama anggota TNI AD yang meninggal atau gugur, yaitu Kolonel Cpl Antonius Hermawan sebagai Kepala Gudang Puspalad," jelas Kristomei dalam wawancara dengan CNN TV, Senin (12/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan 3 prajurit TNI AD lainnya yang gugur adalah Mayor Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, serta Pratu Aprio Setiawan.

Kristomei mengatakan, korban telah dibawa ke RSUD Pameungpeuk untuk dilakukan autopsi.

Kapuspen TNI menegaskan keempat prajurit TNI AD akan disemayamkan di Puspalad. Sedangkan 9 warga sipil yang meninggal dunia akan dikembalikan ke keluarga untuk dimakamkan, dibantu oleh aparat terkait.

"Nanti kita lihat kenapa hal ini [ledakan] bisa terjadi. Apakah setelah ledakan pertama dianggap sudah selesai, ternyata masih ada munisi yang belum meledak atau karena belum terdetonasi sehingga bisa menimbulkan adanya susulan, setelah mungkin kepala gudangnya mendekat, masyarakat mendekat," tuturnya.

"Ini nanti kita akan dalami kenapa hal itu bisa terjadi. Kepala gudangnya, kan, juga ikut gugur dalam peristiwa ini," imbuh Kristomei.

Meski begitu, Kristomei menegaskan lokasi pemusnahan amunisi TNI yang tidak layak pakai itu sudah sesuai aturan. Ia menyebut, lahan tersebut milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut yang memang selama ini dipakai untuk pemusnahan amunisi kedaluwarsa.

Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5) pagi.

Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas, yang diantaranya merupakan anggota TNI dan warga sipil.

Belum diketahui dengan pasti apa yang membuat warga sipil mendekat ke lokasi pemusnahan amunisi.

(skt/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International