Kenapa Indonesia Makin Sering Hujan Akhir Tahun 2025? Ini Kata BMKG

3 hours ago 3

CNN Indonesia

Selasa, 23 Des 2025 11:53 WIB

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap alasan hujan makin sering terjadi di wilayah Indonesia pada akhir tahun ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap alasan hujan makin sering terjadi di wilayah Indonesia pada akhir tahun ini. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap alasan hujan makin sering terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada akhir tahun ini.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan saat ini Indonesia mengalami kondisi yang cukup spesial di mana dua fenomena secara bersamaan, yakni La Nina lemah dan IOD negatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya di Samudra Pasifik saat ini sedang terjadi fenomena La Nina lemah dengan indeks sebesar -0,77 pada akhir November lalu, yang ditandai dengan mendinginnya wilayah Pasifik Tengah.

Kemudian ada juga fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) negatif dengan indeks -0,83, yang terdeteksi di Samudra Hindia sebelah barat, yang menyebabkan lautnya lebih dingin dibanding Samudra Hindia sebelah timur dekat wilayah Indonesia.

"Kondisi latar belakang ini yang menyebabkan Indonesia itu hujannya cukup tinggi," kata Ardhasena dalam konferensi pers Climate Outlook 2026 secara daring, Selasa (23/12).

Ardhasena mengatakan iklim Indonesia sangat dipengaruhi oleh laut-laut di sekitarnya, sehingga untuk mendapatkan indikasi iklim Tanah Air ke depannya, perlu dilihat kawasan yang lebih besar.

Kawasan yang rutin dipantau oleh BMKG adalah Samudra Pasifik di sebelah timur Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat.

Dengan keberadaan La Nina lemah dan IOD negatif, Indonesia diapit oleh kondisi dingin, tetapi wilayah Indonesia sendiri sangat hangat.

Anomali suhu permukaan, kata Ardhasena, lebih dari 2 derajat Celcius, sehingga melepaskan banyak panas dan akhirnya mengalami banyak hujan.

"Anomali dari suhu permukaan laut itu lebih dari 2 derajat Celsius, sehingga kita melepaskan banyak panas, kita juga mengalami banyak hujan, sehingga saat ini wilayah Indonesia dengan laut yang panas," jelas Ardhasena.

"Dengan konfigurasi geografi banyak pegunungan, itu seperti steam engine yang ikut meregulasi kondisi iklim di dunia," kata dia menambahkan.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International